digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Firda Sa'idatul Khusna
PUBLIC Alice Diniarti

Rembang merupakan kabupaten penghasil udang terbesar di Jawa Tengah dengan total produksi sebesar 3.235 ton. Sebanyak 56% petambak udang di Kabupaten Rembang menggunakan sistem semi intensif. Selama operasional tambak terdapat kendala yang dapat mengancam keberlanjutan tambak udang diantaranya yaitu kualitas air kurang baik, penyebaran penyakit, perubahan musim yang tak menentu, serta cemaran limbah. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji lebih lanjut mengenai status keberlanjutan serta menyusun strategi pengelolaan tambak udang putih sistem semi intensif di Kabupaten Rembang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Data penelitian didapatkan dari sampel yang di ambil secara purposive sampling. Data primer berasal dari kuesioner, wawancara dan observasi lingkungan sedangkan data sekunder didapatkan dari hasil kajian pustaka. Tahapan dalam penelitian ini meliputi identifikasi aspek keberlanjutan dan penyusunan atribut keberlanjutan (dimensi ekologi, ekonomi, sosial, teknologi, dan kelembagaan); analisis status keberlanjutan menggunakan metode MDS-RAFFISH; penentuan atribut signifikan dari nilai Root Mean Square (RMS) hasil analisis sensitivitas pada metode MDS-RAFFISH; serta penyusunan strategi pengelolaan berkelanjutan menggunakan metode Strategi Foresight. Hasil kajian status keberlanjutan menunjukkan bahwa nilai indeks keberlanjutan tambak udang putih di Kabupaten Rembang adalah sebesar 68,292 yang dikategorikan sebagai cukup berkelanjutan. Hasil penyusunan strategi pengelolaan mendapatkan 10 alternatif strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan status keberlanjutan dengan 4 diantaranya menjadi strategi utama untuk diterapkan di 1 tahun pertama berupa meningkatkan skala produksi dengan menetapkan SOP bagi pekerja, pembuatan standar ketentuan pekerja, dan pelaksanaan pemeliharaan kualitas air sesuai standar.