digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Hal ini tentu membuat pelaku bisnis harus terus melakukan inovasi dan membuat restoran Sunda tetap bertahan dengan konsepnya yang memiliki citra lokalitas dari tren baru tentang tempat makan di Kota Bandung. Kondisi lingkungan secara fisik dan sosial akan mempengaruhi aktivitas dan respon pengguna dalam mencapai dan memenuhi tujuan pada suatu tempat. Metode pada penelitian ini adalah metode kuantitatif korelasional. Data primer diperoleh dari pengisian kuisioner oleh responden yang diberi bobot disertai analisis. Data sekunder pada penelitian ini yaitu, observasi, forum group discussion, wawancara non formal dan studi literatur sebagai data pendukung. Analisis korelasional untuk mengetahui bentuk hubungan dan analisis regresi linier berganda untuk mengetahui besarnya nilai pengaruh. Peran place attachment ditinjau dari keterikatan fungsional, emosional, penilaian faktor fisik dan sosial tempat terhadap motivasi konsumen untuk melakukan kunjungan ulang. Penilitian ini bertujuan untuk memperluas pemahaman place attachment restoran Sunda terhadap revisit intentions konsumen.Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk hubungan antar variabel independen bersifat positif dan searah, semakin baik nilai satu variabel maka akan diikuti pula oleh variabel lain. Berdasarkan pengujian hipotesis parsial, place identity tidak berpengaruh signifikan terhadap revisit intentions. Tinjauan terhadap faktor fisik dan sosial restoran menunjukkan perbedaan dengan faktor fisik dan sosial pada tipe bangunan lainnya, karena setiap bangunan memiliki identitas berdasarkan karakteristik tempat itu sendiri.