Hal ini tentu membuat pelaku bisnis harus terus melakukan inovasi dan membuat
restoran Sunda tetap bertahan dengan konsepnya yang memiliki citra lokalitas dari
tren baru tentang tempat makan di Kota Bandung. Kondisi lingkungan secara fisik
dan sosial akan mempengaruhi aktivitas dan respon pengguna dalam mencapai
dan memenuhi tujuan pada suatu tempat. Metode pada penelitian ini adalah
metode kuantitatif korelasional. Data primer diperoleh dari pengisian kuisioner
oleh responden yang diberi bobot disertai analisis. Data sekunder pada penelitian
ini yaitu, observasi, forum group discussion, wawancara non formal dan studi
literatur sebagai data pendukung. Analisis korelasional untuk mengetahui bentuk
hubungan dan analisis regresi linier berganda untuk mengetahui besarnya nilai
pengaruh. Peran place attachment ditinjau dari keterikatan fungsional, emosional,
penilaian faktor fisik dan sosial tempat terhadap motivasi konsumen untuk
melakukan kunjungan ulang. Penilitian ini bertujuan untuk memperluas
pemahaman place attachment restoran Sunda terhadap revisit intentions
konsumen.Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk hubungan antar variabel
independen bersifat positif dan searah, semakin baik nilai satu variabel maka akan
diikuti pula oleh variabel lain. Berdasarkan pengujian hipotesis parsial, place
identity tidak berpengaruh signifikan terhadap revisit intentions. Tinjauan
terhadap faktor fisik dan sosial restoran menunjukkan perbedaan dengan faktor
fisik dan sosial pada tipe bangunan lainnya, karena setiap bangunan memiliki
identitas berdasarkan karakteristik tempat itu sendiri.