digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dunia telah dilanda pandemi dan didorong oleh pergerakan teknologi yang konstan, menghasilkan pergeseran bentuk bisnis dari ritel tradisional ke lingkungan online digital. Sebagian besar sektor bisnis telah beralih ke platform online dan memilih untuk lebih fokus pada lini lingkungan online daripada ritel bata-dan-mortir, tetapi tidak dengan bahan makanan hijau. Dari hasil penelitian, di Indonesia, masyarakat masih memiliki kecenderungan untuk membeli sayuran di supermarket dan pasar tradisional. Apakah karena tidak ada ikatan dengan lingkungan online untuk pedagang sayur? Kami akan mencari bukti empiris untuk melihat apakah pelanggan dapat membangun hubungan yang kuat tidak hanya dengan toko fisik tetapi juga dengan toko online. Kajian ini membuka jalur baru dalam ranah pemasaran dengan memperluas konsep place attachment dengan kajian lingkungan ritel online untuk bisnis kelontong hijau di Indonesia. Temuan kami menunjukkan bahwa konsumen yang memiliki komitmen mendalam terhadap suatu lokasi mempromosikan promosi dari mulut ke mulut yang menguntungkan, terlepas dari apakah mereka online atau offline. Loyalitas mereka terhadap toko tidak menghalangi mereka untuk beralih ke provider lain, baik untuk lingkungan online maupun offline. Kata kunci: Industri Ritel, Industri Sayuran, Place Attachment, dan Digitalisasi Ritel