digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Instalasi Gawat Darurat (IGD) merupakan bagian penting dalam sebuah rumah sakit yang bertugas menangani pasien dalam keadaan darurat. Layanan yang disediakan di IGD harus mampu beroperasi secara optimal dan efisien, mengingat urgensi situasi yang dihadapi oleh pasien-pasien tersebut. IGD tersebar di berbagai rumah sakit untuk memastikan pasien gawat darurat dapat segera mendapatkan perawatan yang diperlukan. Namun, meskipun peranannya yang vital, saat ini belum ada pedoman desain servis standar yang secara khusus dirancang untuk IGD di rumah sakit di Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan No. 47 tahun 2018 yang menjadi acuan standar pelayanan kesehatan juga tidak memberikan arahan khusus mengenai desain servis IGD di Indonesia. Hal ini menyoroti adanya kesenjangan dalam pedoman desain servis yang standar, dan menekankan perlunya penelitian untuk mengidentifikasi dan mengoptimalkan desain servis IGD di rumah sakit di Indonesia. Dalam penelitian ini, digunakan metode pemetaan service blueprint dan survei kepuasan pasien IGD untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang desain servis kesehatan IGD. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan kontribusi pada pengetahuan dan pemahaman tentang desain servis IGD di Indonesia khususnya pada Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi sebagai studi kasus penelitian ini, dengan fokus khusus pada desain servis yang belum banyak dieksplorasi dalam penelitian sebelumnya. Hasil dari penelitian ini memberikan pemahaman yang komprehensif tentang proses di layanan IGD. Melalui service blueprint, didapatkan wawasan mengenai desain alur pengobatan IGD yang dirancang untuk melayani berbagai jenis kondisi darurat pasien, dengan identifikasi empat tahapan utama IGD dan sepuluh jalur pasien yang berbeda serta tujuh jalur lengkap yang didasarkan pada perbedaan kebutuhan dan perjalanan pasien di IGD. Selain itu, penelitian ini juga memberikan wawasan mengenai karakteristik pasien dan aktor internal IGD, serta peran dan tanggung jawab mereka dalam layanan IGD. Survei kepuasan pasien memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai desain servis yang teridentifikasi melalui wawancara dan observasi. Dari hasil survei, ditemukan delapan rekomendasi desain untuk pengembangan IGD yang lebih baik dan efisien. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam perancangan dan pengembangan desain servis untuk layanan IGD RSIJ Pondok Kopi dan layanan kesehatan secara luas, serta memberikan temuan yang berguna untuk kemajuan layanan kesehatan di Indonesia.