Instalasi Gawat Darurat (IGD) merupakan bagian penting dalam sebuah rumah
sakit yang bertugas menangani pasien dalam keadaan darurat. Layanan yang
disediakan di IGD harus mampu beroperasi secara optimal dan efisien, mengingat
urgensi situasi yang dihadapi oleh pasien-pasien tersebut. IGD tersebar di berbagai
rumah sakit untuk memastikan pasien gawat darurat dapat segera mendapatkan
perawatan yang diperlukan. Namun, meskipun peranannya yang vital, saat ini
belum ada pedoman desain servis standar yang secara khusus dirancang untuk IGD
di rumah sakit di Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan No. 47 tahun 2018 yang
menjadi acuan standar pelayanan kesehatan juga tidak memberikan arahan khusus
mengenai desain servis IGD di Indonesia. Hal ini menyoroti adanya kesenjangan
dalam pedoman desain servis yang standar, dan menekankan perlunya penelitian
untuk mengidentifikasi dan mengoptimalkan desain servis IGD di rumah sakit di
Indonesia.
Dalam penelitian ini, digunakan metode pemetaan service blueprint dan survei
kepuasan pasien IGD untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang
desain servis kesehatan IGD. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan
kontribusi pada pengetahuan dan pemahaman tentang desain servis IGD di
Indonesia khususnya pada Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi sebagai studi
kasus penelitian ini, dengan fokus khusus pada desain servis yang belum banyak
dieksplorasi dalam penelitian sebelumnya. Hasil dari penelitian ini memberikan
pemahaman yang komprehensif tentang proses di layanan IGD. Melalui service
blueprint, didapatkan wawasan mengenai desain alur pengobatan IGD yang
dirancang untuk melayani berbagai jenis kondisi darurat pasien, dengan identifikasi
empat tahapan utama IGD dan sepuluh jalur pasien yang berbeda serta tujuh jalur
lengkap yang didasarkan pada perbedaan kebutuhan dan perjalanan pasien di IGD.
Selain itu, penelitian ini juga memberikan wawasan mengenai karakteristik pasien
dan aktor internal IGD, serta peran dan tanggung jawab mereka dalam layanan
IGD.
Survei kepuasan pasien memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai
desain servis yang teridentifikasi melalui wawancara dan observasi. Dari hasil
survei, ditemukan delapan rekomendasi desain untuk pengembangan IGD yang
lebih baik dan efisien. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam
perancangan dan pengembangan desain servis untuk layanan IGD RSIJ Pondok
Kopi dan layanan kesehatan secara luas, serta memberikan temuan yang berguna
untuk kemajuan layanan kesehatan di Indonesia.