Penyandang tunadaksa membutuhkan perangkat mobilitas yang efisien dan handal untuk
mendukung kegiatan sehari - hari mereka diluar ruangan. Kursi roda telah menjadi solusi yang
umum digunakan, tetapi beberapa tantangan tetap ada terutama ketika berinteraksi dengan
lingkungan yang lebih berat, seperti jalan berbatu atau permukaan yang tidak rata. Untuk
mengatasi kendala ini, penelitian ini bertujuan untuk merancangan dan mengimplementasikan
tuas kemudi tambahan pada kursi roda. Pendekatan desain yang digunakan adalah metode
design thinking yaitu pengguna kursi roda dilibatkan dalam tahap perancangan untuk
memastikan kebutuhan dan kenyaman dari pengguna desain yang berasal dari sudut
pandangnya sehingga menghasilkan ide yang inovatif. Prototipe tuas kemudi tambahan diuji
dengan menggunakan model kursi roda standard dengan berbagai scenario aktivitas di luar
ruangan, dan juga pengolahan data bersifat deskriptif kualitatif, yaitu memanfaatkan data
kualitatif dengan penjelasan secara deskriptif. Hasil Penelitian menunjukan bahwa
perancangan tuas kemudi ini secara jelas meningkatkan kemampuan kursi roda untuk melewati
medan yang sulit diluar ruangan. Pengguna kursi roda menyatakan bahwa tuas kemudi
memberikan kontrol yang lebih baik dan mengurangi Upaya fisik yang diperlukan untuk
mengatasi hambatan.
Penelitian ini memberikan kontribusi positif terhadap bidang perancangan alat bantu mobilitas,
khususnya kursi roda untuk penyandang tuna daksa. Diharapkan bahwa perangkat ini dapat
meningkatkan kualitas hidup dan kemandirian mereka, memungkinan mereka untuk
berpartisipasi lebih aktif di luar ruangan.