ABSTRAK Hotlas Wira Nanda
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Jamur tiram banyak dikonsumsi masyarakat sebagai salah satu pilihan bahan makanan
karena mengandung banyak nutrisi penting yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh.
Tingginya kesadaran masyarakat akan hal tersebut membuat permintaan jamur tiram kian
meningkat. PT Gaya Green Srikandi, salah satu pelaku usaha budidaya jamur tiram, belum
mampu memenuhi jumlah permintaan perusahaan sehingga perusahaan selalu berusaha
mencari cara untuk meningkatkan produksi perusahaan. Selain itu, perusahaan masih belum
memaksimalkan pemanfaatan kapasitas yang dimiliki perusahaan dan belum memiliki
model perencanaan produksi jamur tiram yang formal. Oleh sebab itu, fokus penelitian ini
adalah membuat model perencanaan produksi dengan mempertimbangkan kapasitas
produksi pada setiap proses produksi jamur tiram yang dimiliki perusahaan.
Model perencanaan produksi pada penelitian ini dikembangkan menggunakan metode linear
programming untuk menentukan total jumlah produksi baglog harian dalam satu tahun.
Pencarian solusi model perencanaan produksi ini dilakukan dengan bantuan perangkat lunak
IBM ILOG CPLEX Optimization Studio 12.10.0. Model ini menghasilkan keputusan jumlah
produksi baglog harian. Setelah jumlah produksi baglog harian diperoleh, hasil tersebut
dialokasikan ke masing-masing kumbung dengan menyesuaikan dengan aturan standar
perusahaan beserta jadwal proses produksinya.
Berdasarkan solusi model linear programming tersebut, diperoleh bahwa total jumlah
produksi baglog harian untuk periode perencanaan satu tahun sebanyak 1.222.036 baglog
dengan jumlah produksi baglog harian terbagi atas 4500 baglog, 2276 baglog, dan 0 baglog.
Artinya, terdapat hari saat perusahaan tidak perlu melakukan kegiatan produksi baglog.
Dengan melakukan perbandingan dengan data historis pada bulan Oktober 2022 sampai Mei
2023, model penelitian ini menghasilkan kenaikan jumlah produksi baglog dan potensi
jumlah panen jamur tiram sebesar 57,45%. Dengan mengimplementasikan solusi model ini,
perusahaan dapat meningkatkan persentase kemampuan pemenuhan permintaan jamur tiram
perusahaan dari 46,31% menjadi 72,92%. Dengan memanfaatkan pasokan jumlah jamur
tiram dari petani lokal, perusahaan dapat memenuhi permintaan jamur tiram perusahaan dan
mengurangi pasokan jumlah jamur tiram dari petani lokal sebesar 1,36%.