Kecelakaan kereta api banyak terjadi di Indonesia, negara berkembang bahkan di
dunia. Salah satu faktor yang menjadi penyebab kecelakaan kereta api tersebut
adalah faktor menusia yaitu kelelahan masinis. Banyaknya metode atau alat
identifikasi kelelahan, salah satunya Fatigue and Risk Idex Calculator (FRIC),
namun validasinya masih belum dapat dipastikan. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengevaluasi Fatigue and Risk Idex Calculator (FRIC) sebagai alat
yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi kelelahan yang memadai pada
masinis kereta api di Divisi Regional IV PT. Kereta Api Indonesia (KAI). Hasil
penelitian diharapkan dapat dimanfaatkan oleh PT KAI untuk kelak
diimplementasikan di seluruh Daerah Operasi maupun Divisi Regional (DivRe)
dalam menetapkan kebijakan terkait manajemen kelelahan sebelum masinis
melakukan perjalanan dinas sehingga dapat meningkatkan performansi
pekerjaannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu membandingkan
hasil pengukuran kelelahan pada FRIC dengan hasil pengukuran subjektif dan
objektif. Pengukuran subjektif meliputi hasil kuesioner evaluasi dan kuesioner
identifikasi kelelahan (Karolinska Sleepiness Scale (KSS) dan Visual Analogue
Scale (VAS) dan NASA-TLX). Sedangkan pengukuran objektif meliputi
pengukuran Sustained Attention Test (SAT) serta Blink Duration (BD). Analisis
statistik yang dilakukan yaitu standarisasi, uji normalitas, uji friedman twoway
ANOVA, uji Wilcoxon Signed Ranks dan uji korelasi Spearman. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa Fatigue and Risk Index Calculator memiliki perbedaan
dengan semua metode pengukuran subjektif maupun objektif, namun tidak dapat
perbedaan dengan VAS Awal. Dalam pengujian korelasi juga hanya terjadi
korelasi dengan shift, durasi kerja, commuting time dan penyakit kronis. Dimana
shift, durasi kerja dan commuting time merupakan variabel input pada FRIC,
sedangkan tidak adanya korelasi dengan faktor-faktor kelelahan lainnya. Oleh
karena itu dapat disimpulkan bahwa nilai validasi FRIC yang rendah. Hal ini
mungkin terjadi karena variabel pada FRIC hanya meliputi sebagian kecil faktor
kelelahan, padahal banyak sekali faktor kelelahan lain yang mungkin dapat
berkontribusi. Sehingga diusulkan model dalam identifikasi kelelahan pada FRIC
namun perlu dilakukan uji dan penelitian lebih lanjut dalam realisasi hal tersebut.