Immersive adalah pengalaman psikologis yang ditandai dengan keterlibatan
mendalam dalam sebuah aktivitas. Teknologi immersive merupakan istilah yang
digunakan untuk menggambarkan berbagai teknologi realitas yang telah ada seperti
augmented reality, virtual reality, mixed reality, dan extended reality atau
metaverse. Penelitian ini bertujuan untuk membuat pemodelan simulasi virtual
immersive dalam kerangka pembelajaran digital yang secara akurat mencerminkan
pengalaman nyata belajar teori dan praktik di kelas atau laboratorium, simulasi ini
diimplementasikan pada skenario pembelajaran teori dan praktikum untuk pelajar
kelas sepuluh tingkat sekolah menengah dengan fokus modul ajar menyolder.
Penerapan teknologi immersive dapat memberi pengalaman interaksi yang lebih
menarik sehingga menambah motivasi pelajar dalam meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan. Didapatkan rata-rata sebesar 79,4% penerimaan responden
terhadap sistem meliputi kontrol, motivasi tujuan belajar, kesenangan, hasil belajar,
persepsi kemanfaatan, perilaku pengguna, psikologi immersive, dan persepsi
kemudahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis immersive
virtual school mampu memberikan peningkatan interaksi, pengetahuan dan
keterampilan pelajar. Setelah uji coba sistem menggunakan dua sampel responden
yaitu responden A untuk pelajar yang baru pertama kali mendapatkan materi dan
responden B yang sebelumnya pernah mendapatkan materi serupa diperoleh
kenaikan hasil antara nilai asesmen sumatif dengan formatif pada pembelajaran
teori sebanyak 100% responden A dengan sig. p-value 0,0005 dan N-gain 63,3%,
serta 52% responden B dengan sig. p-value 0,0011 dan N-gain 52,6%, sedangkan
kenaikan hasil antara nilai asesmen sumatif dengan formatif pada pembelajaran
praktik sebanyak 47% responden A dengan sig. p-value 0,005 dan N-gain 65,8%,
serta 33% responden B dengan sig. p-value 0,017 dan N-gain 17,9%.