digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Lusia Desy Silalahi
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Spirogyra adalah makroalga air tawar yang banyak ditemukan di perairan air tawar dangkal. Spirogyra sp. telah diketahui mengandung berbagai komposisi kimia yang dapat diolah untuk menghasilkan bioproduk bernilai jual tinggi, salah satunya adalah fraksi lipid yang mengandung senyawa omega-3. Kadar lipid dalam alga dapat direkayasa melalui penambahan cekaman logam berat seperti mangan. Penelitian ini melakukan optimasi pemberian Mn2+ (MnCl2.4H2O) untuk menghasilkan akumulasi lipid Spirogyra sp. tertinggi. Penelitian dirancang dengan pendekatan Response Surface Methodology (RSM) untuk menentukan variasi konsentrasi Mn2+. Spirogyra sp. dikultivasi selama 14 hari pada medium BG-11 25% dengan konsentrasi akhir Mn2+ sebesar 2,3 (kontrol); 2,5; 3,2; 4,8; 6,4; dan 7,1 ?M. Kondisi kultivasi berada pada temperatur 25±3°C, intensitas cahaya 2000-2500 lux, aerasi 0,2-0,4 L/menit, pH 7,5±0,25, dan fotoperiodisme terang:gelap adalah 16:8 jam. Pemanenan destruktif dilakukan setiap dua hari untuk pengukuran biomassa kering serta kadar lipid dengan ekstraksi Bligh dan Dyer. Data biomassa dan kadar lipid dianalisis dengan pendekatan model kinetik (logistik dan Luedeking-Piret) serta RSM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan Mn2+ meningkatkan pertumbuhan dan akumulasi lipid Spirogyra sp. hingga 1,2 serta 2,3 kali lipat dibanding kontrol. Pengujian konsentrasi dari rancangan RSM menghasilkan kadar lipid tertinggi sebesar 7,29 ± 0,20% dan biomassa sebesar 0,79 ± 0,04 g pada pemberian 5,1 ?M Mn2+. Produktivitas biomassa dan lipid tertinggi juga diperoleh dari pemberian 5,1 ?M Mn2+ dengan nilai masing-masing sebesar 117,88 ± 5,96 mg/L-hari dan 10,14 ± 0,61 mg/L-hari. Ekstrak lipid dengan produktivitas tertinggi dianalisis oleh Gas Chromatography Mass Spectrometry (GC-MS) untuk mengidentifikasi profil asam lemaknya. Hasil analisis GC-MS terhadap ekstrak lipid dari kultur yang ditambahkan 5,1 ?M Mn2+ mendeteksi senyawa ?-linolenat (omega-3) sebesar 20,5% asam lemak. Hasil model pertumbuhan menunjukkan bahwa persamaan logistik mampu memodelkan pertumbuhan Spirogyra sp. dengan nilai koefisien korelasi yang tinggi (R2>0,9) dan hasil model Luedeking-Piret memberi arti bahwa akumulasi lipid berasosiasi dengan pertumbuhan