BAB 1 Djalu Amardanta Priambudi
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Djalu Amardanta Priambudi
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Djalu Amardanta Priambudi
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Djalu Amardanta Priambudi
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Djalu Amardanta Priambudi
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Djalu Amardanta Priambudi
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Perkembangan peradaban manusia menuntut adanya material baja berkekuatan
yang lebih tinggi dengan harga yang lebih murah pada aplikasi struktural. Beberapa
metode untuk menghasilkan baja berkekuatan tinggi sudah dilakukan seperti proses
quenching and tempering. Namun, metode ini memiliki keterbatasan dari segi sifat
mekanis dan waktu pemrosesan. Baru-baru ini muncul metode austenisasi singkat
yang menghasilkan sifat mekanis yang lebih baik dengan waktu pemrosesan yang
lebih singkat. Pada penelitian ini dilakukan variasi dari waktu penahanan pada
austenisasi singkat dikarenakan dapat mempengaruhi struktur mikro pada tahap
austenisasi yang memiliki dampak terhadap struktur mikro akhir yang akan
menentukan sifat mekanis akhir dari baja yang telah dilaku panas.
Serangkaian percobaan perlakuan panas austenisasi singkat dan austenisasi
konvensional telah dilakukan untuk mempelajari pengaruh dari waktu penahanan
terhadap struktur mikro dan sifat mekanis. Perlakuan panas austenisasi singkat
dilakukan pada suhu 1000 oC dengan waktu pemanasan 15 detik dan variasi waktu
penahanan 0, 5, 15, 45, 90, dan 180 detik. Lalu, dibandingkan dengan perlakuan
panas austenisasi konvensional dengan waktu penahanan 1800 detik. Setelah
perlakuan panas, dilakukan pengerasan celup air garam es pada kedua perlakuan
panas. Kemudian dilakukan karakterisasi kekerasan mikro vickers, pengujian tarik,
pengujian impak charpy, metalografi dengan mikroskop optik, dan fraktografi
dengan SEM. Dari data hasil karakterisasi yang telah dilakukan, ditentukan
pengaruh terhadap struktur mikro dan sifat mekanisnya, serta dibandingkan dengan
baja berkekuatan tinggi pada standar dan literatur yang sudah ada.
Didapatkan struktur mikro dua fasa ferit-martensit dengan tren peningkatan jumlah
martensit secara linear yang lalu berubah menjadi struktur mikro martensit yang
sangat halus di waktu penahanan 45 detik dan diatasnya. Didapatkan tren kekerasan
yang meningkat dengan nilai maksimum 493 HV pada waktu penahanan 90 detik,
didapatkan tren ketangguhan yang meningkat dengan nilai maksimum 90,5 J/cm2
pada waktu penahanan 180 detik, didapatkan tren kekuatan tarik yang meningkat
dengan nilai maksimum 1265 MPa pada waktu penahanan 45 detik, didapatkan tren
elongasi yang menurun dengan nilai maksimum 28,38% pada waktu penahanan 5
detik dan nilai minimum 13,80% pada waktu penahanan 180 detik, dan didapatkan
berubahnya mekanisme patahan dari getas transgranular menjadi ulet. Didapatkan
bahwa baja hasil austenisasi singkat pada penelitian ini berhasil memasuki daerah
3rd Gen Advanced High Strength Steel dengan rentang kekuatan tarik sebesar 817
MPa hingga 1265 MPa dan rentang elongasi 13,8% hingga 28,38%.