Sebagai Kota Pulau, Kota Batam memiliki tingkat kerentanan yang cukup tinggi,
baik terhadap perubahan iklim dan kenaikan muka air laut, maupun terhadap
tekanan antropogenik sebagai akibat dari aktivitas manusia yang menyebabkan
degradasi lingkungan dan penurunan sumber daya. Salah satu faktor antropogenik
yang mengancam kerentanan wilayah Kota Batam adalah pengelolaan sampah,
mengingat tingginya jumlah penduduk dan intensitas kegiatan ekonomi di Kota
Batam yang kegiatan ekonomi utamanya merupakan kegiatan industri, perdagangan
dan pariwisata. Berbeda dengan pengelolaan sampah pada wilayah perkotaan besar
yang dapat mengandalkan fasilitas regional, pengelolaan sampah di kota pulau
harus dilakukan secara terintegrasi karena karakteristik geografisnya yang terisolir
dengan lahan yang terbatas, sehingga diperlukan suatu solusi cerdas dan
berkelanjutan untuk meningkatkan ketangguhan Kota Batam sebagai kota pulau.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat pengelolaan sampah cerdas
dan berkelanjutan di Kota Batam berdasarkan 5 (lima) dimensi yaitu tata kelola,
ekonomi, sosial, lingkungan dan teknologi, serta menganalisis strategi pengelolaan
sampah yang sesuai untuk dikembangkan. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif dengan analisis konten, analisis skoring, dan pembobotan, serta analisis
SWOT untuk mengetahui faktor internal dan eksternal, dan strategi pengembangan
pengelolaan sampah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengelolaan
sampah di Kota Batam telah mencapai level terintegrasi, telah berjalan cukup baik
khususnya pada dimensi tata kelola, ekonomi, dan sosial, namun perlu peningkatan
signifikan pada dimensi lingkungan dan dimensi teknologi. Sementara itu, strategi
pengembangan pengelolaan sampah yang sesuai adalah strategi pengembangan
kekuatan untuk menghadapi ancaman, yang difokuskan pada: (1) penyelesaian
permasalahan lahan peruntukan fasilitas persampahan; (2) integrasi kebijakan
penanganan sampah laut dalam kebijakan pengelolaan sampah daerah; serta (3)
peningkatan kesadaran dan partisipasi masyarakat.