Perpustakaan Digital ITB

Penyakit diabetes melitus tipe 2 merupakan penyakit yang disebabkan oleh pola makan, terutama akibat konsumsi gula berlebih. Stevia rebaudiana Bertoni merupakan tanaman yang mengandung glikosida steviol (GS) sebagai pemanis alami nol kalori yang memiliki tingkat kemanisan 250-300 kali lebih manis dari gula tebu. Tanaman ini dapat menjadi solusi untuk mengurai penyakit diabetes di Indonesia. Akan tetapi, akibat viabilitas dan perkecambah benih yang buruk, tanaman stevia sulit untuk dikultivasi secara konvensional. Selain itu, steviosida sebagai senyawa terbanyak dalam GS memiliki aftertaste yang pahit, berbeda dengan senyawa rebaudiosida-A yang tidak meninggalkan aftertaste pahit dan memiliki kadar kemanisan yang lebih tinggi. Maka dari itu, dilakukan kultivasi in vitro untuk perbanyakan tanaman stevia dan elisitasi menggunakan metil jamonat (MeJA) dalam bioreaktor Ebb-and-Flow untuk meningkatkan kadar rebaudiosida-A. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemberian elisitor MeJA sebesar 100 ?M selama 24 jam terhadap berat, jumlah pucuk, dan Relative Growth Rate (RGR) tanaman stevia, serta kandungan steviosida dan rebaudiosida-A dalam GS. Hasilnya diperoleh kultur stevia dalam bioreaktor yang diberi perlakuan elisitor MeJA 100 ?M memiliki peningkatan massa sebesar 120,60%, jumlah pucuk sebesar 102,45%, dan RGR sebesar 0,06. Akan tetapi, nilai ini lebih rendah jika dibandingkan dengan hasil pertumbuhan pada bioreaktor kontrol. Pada penelitian ini juga diamati kultur mengalami browning atau nekrosis akibat penyerapan hormon dengan konsentrasi yang terlalu tinggi. Analisis kandungan GS yaitu kandungan steviosida dan rebaudiosida-A pada perlakuan MeJA 100 ?M sebesar 40,44 dan 0,0045 mg/g DW, nilai ini lebih rendah dibanding hasil pada bioreaktor dengan perlakuan kontrol 0 ?M. Hal ini menunjukkan bioreaktor Ebb-and-Flow belum mencapai kondisi optimal sebagai sistem bagi pertumbuhan pucuk dan metabolit glikosida steviol tanaman stevia.