Perubahan iklim dapat memberikan dampak berupa bencana yang bersifat cepat
(sudden onset) maupun secara lambat (slow onset). Untuk mengurangi dampak
tersebut dilakukan berbagai macam upaya adaptasi seperti peninggian rumah,
beralih pekerjaan, bahkan melakukan aktivitas perpindahan. Perpindahan sendiri
dapat meningkatkan maupun mengikis kesejahteraan dan ketahanan masyarakat.
Perpindahan yang berlebihan tanpa adanya perencanaan yang tepat dapat merusak
tatanan dan kesiambangan dari kota atau wilayah baik di daerah asal maupun di
daerah tujuan. Hal ini menjadi tantangan besar bagi negara Indonesia karena
terdapat banyak kota di Indonesia berada di kawasan pesisir yang sangat rentan
terhadap bencana akibat perubahan iklim. Studi kasus dalam penelitian ini
dilakukan di Dukuh Timbulsloko karena daerah tersebut telah mengalami dampak
bencana dari perubahan iklim secara nyata Penelitian ini bertujuan untuk melihat
bagaimana pengaruh bencana dari dampak perubahan iklim terhadap bentuk
perpindahan masyarakat beserta faktor yang mempengaruhinya. Metode
pengumpulan data yang digunakan untuk mengumpulkan data primer adalah
wawancara, kuesioner dan observasi. Sedangkan, data sekunder dikumpulkan
melalui studi literatur dari berbagai dokumen yang berkaitan dengan topik
penelitian. Analisis dalam penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif
kualitatif dan analisis spasial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bencana dari
dampak perubahan iklim yang terjadi di Dukuh Timbulsloko adalah kenaikan
permukaan air laut, banjir rob, dan abrasi. Bencana tersebut berdampak terhadap
kondisi fisik dan lingkungan, sosial budaya, ekonomi, serta politik masyarakat
Dukuh Timbulsloko. Bentuk perpindahan masyarakat Dukuh Timbulsloko akibat
bencana dari dampak perubahan iklim dapat dibedakan menjadi dua yaitu migrasi
permanen dan Involuntery Immobility. Faktor yang mempengaruhi migrasi
permanen terdiri dari faktor makro, meso dan mikro. Sedangkan faktor yang
mempengaruhi Involuntery Immobility adalah faktor makro dan mikro.