Sungai merupakan badan air yang mempengaruhi banyak komponen lingkungan dan
ekosistem. Kualitas air sungai juga mempengaruhi daya tampung beban pencemar yang
dikeluarkan oleh tambang. Daerah aliran sungai (DAS) memiliki kontribusi signifikan pada
tingkat pencemaran sungai. Sungai Akelamo memiliki kontribusi dari area tangkapan yang
berisi dengan berbagai aktivitas pertambangan dan bermacam pemanfaatan area hutan. Air
dari kegiatan tambang nikel berkarakteristik pH rendah dan TSS tinggi, juga adanya logam
besi (Fe) terlarut dan nikel (Ni) terlarut. Sungai Akelamo berada di daerah tropis yang memiliki
curah hujan yang tinggi. Hal ini menyebabkan potensi air limpasan dari kegiatan pertambangan
yang harus dikelola memiliki volume yang besar. Kalkulasi indeks pencemaran Akelamo
berada pada angka 0,421. Apabila mengacu pada baku mutu kelas dua Peraturan Pemerintah
Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup, Sungai Akelamo dikategorikan sebagai sungai dengan status baik atau tidak tercemar.
Area Sungai Akelamo yang dicakup pada penelitian ini berjarak 9,2 km dari hulu ke hilir.
Objektif yang dituju adalah melakukan segmentasi sungai, analisis spasial, permodelan, serta
menganalisis kapabilitas sungai untuk menerima beban pencemar. Dari analisis tersebut, dapat
diketahui besaran beban pencemar yang dapat dibuang ke Sungai Akelamo tanpa
mengakibatkan sungai menjadi tercemar dan menentukan pengelolaan lingkungan DAS yang
dapat dilakukan. Simulasi dilakukan menggunakan perangkat lunak QUAL2Kw untuk
melakukan simulasi parameter pH dan TSS dengan berbagai skenario. Untuk parameter Fe dan
Ni disimulasikan menggunakan perhitungan kesetimbangan massa. Untuk hasil perhitungan
daya tampung beban pencemar, Sungai Akelamo memiliki nilai daya tampung beban pencemar untuk parameter TSS, Fe, dan Ni masing-masing sebesar 54300,97 kg/hari, 192 kg/hari, dan
30,87 kg/hari.