Tembakau merupakan komoditas pertanian unggulan di Indonesia. Sehingga
dapat meningkatkan perekonomian nasional dan meningkatkan kesejahteraan
petani lokal. Konsumen rokok di Indonesia sangat tinggi karena masyarakat di
Indonesia memiliki budaya merokok yang diwariskan secara turun-temurun
hingga saat ini. Hal ini memicu berkembangnya perusahaan rokok di pasar. PT
Taru Martani adalah perusahaan tembakau yang memproduksi tembakau iris
dan cerutu. PT Taru Martani telah beroperasi sejak tahun 1918. Namun brand
awareness di PT Taru Martani masih rendah. Dari 81 konsumen rokok,
mayoritas tidak mengetahui produk Taru Martani. Oleh karena itu, penelitian
ini bertujuan untuk mendapatkan strategi peningkatan kesadaran merek dan
niat beli pada PT Taru Martani. Sumber daya yang digunakan dalam
menganalisis adalah data primer dan data sekunder. Data sekunder berupa
wawancara dengan bagian pemasaran Taru Martani dan konsumen Taru
Martani, penyebaran kuesioner kepada 200 responden dan observasi. Data
sekunder berasal dari data internal perusahaan, website, dan penelitian
sebelumnya. Analisis eksternal yang digunakan penulis adalah Analisis
Lingkungan Umum, Analisis Industry, Analisis Pelanggan, dan Analisis
pesaing. Sedangkan analisis internal menggunakan Analisis Bauran
Pemasaran, Analisis VRIO, dan Analisis STP. Kemudian faktor internal dan
eksternal dianalisis menggunakan Analisis SWOT, Analisis TOWS, dan Analisis
QSPM.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa penyebab permasalahan di Taru
Martani adalah: kesadaran merek yang kurang, penggunaan platform digital
yang tidak optimal, dan distribusi produk yang tidak terdistribusi secara luas.
Strategi yang dihasilkan berdasarkan analisis adalah strategi pemasaran
berdasarkan budaya dan gaya hidup, meningkatkan dan memperluas kegiatan
promosi dengan memanfaatkan platform media sosial dan saluran pemasaran
online untuk meningkatkan visibility dan brand awareness, meningkatkan
update informasi produk dan mengkomunikasikan keunggulan produk Taru
Martani kepada konsumen, memperluas jaringan distribusi, fokus pada kualitas
produk dan layanan, serta strategi penawaran diskon dan promosi.