digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Verlina Agustine
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 1 Verlina Agustine
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 2 Verlina Agustine
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 3 Verlina Agustine
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 4 Verlina Agustine
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 5 Verlina Agustine
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 6 Verlina Agustine
PUBLIC Yoninur Almira

PUSTAKA Verlina Agustine
PUBLIC Yoninur Almira

Perubahan iklim diacu oleh fenomena perubahan suhu dan pola cuaca dalam jangka panjang. Potensi besar yang menyebabkan perubahan iklim dan mendorong terjadinya pemanasan global muncul oleh peningkatan konsentrasi gas rumah kaca (GRK). Sektor transportasi termasuk dalam kategori pemberi kontribusi terbesar terhadap permasalahan iklim karena menghasilkan emisi karbon dan meningkatkan gas rumah kaca (GRK). Pada tahun 2022, Kota Bandar Lampung mengalami kenaikan suhu dan menjadi kota terpanas ke-5 di Indonesia dan kota terpanas ke-1 di Pulau Sumatera. Karakteristik Kota Bandar Lampung yang saat ini sedang giat melakukan beragam aktivitas transportasi, industri, jasa, serta kegiatan lainnya tentunya akan berpengaruh pula pada peningkatan emisi GRK. Beberapa program pengurangan emisi sektor transportasi sudah diimplementasikan di Kota Bandar Lampung namun belum terlaksana secara optimal. Penelitian ini menghitung potensi penurunan emisi karbon GRK berdasarkan produksi emisi skenario BAU dari sektor transportasi. Hasil penelitian menunjukan sektor transportasi darat menghasilkan emisi sebanyak 1.872.501.068 Kg CO2/Liter pada tahun 2031. Apabila seluruh program dilaksanakan dengan optimal dan terintegrasi antar satu sama lainnya, potensi emisi yang dapat diturunkan ialah sebanyak 46,722%. Penting bagi pemerintah Kota Bandar Lampung untuk memperhatikan potensi ini, dan diharapkan pemerintah kota dapat mengupayakan dan melaksanakan seluruh program secara optimal untuk me