Industri Property Real Estate (REP) memberikan dampak positif bagi
perekonomian Indonesia. Penurunan permintaan REP akibat pandemi
mengakibatkan pertumbuhan harga Properti Real Estate Komersial (GREP)
mengalami pertumbuhan yang lambat. Hal ini mendorong penelitian untuk
mengetahui pengaruh Kebijakan Moneter terhadap GREP yang diukur dengan
Suku Bunga (SB), Uang Beredar (PU) dan Inflasi (I). Penelitian ini menggunakan
teknik purposive sampling, sampel sebanyak 32 sampel dari data yang diperoleh
melalui data sekunder dari tahun 2015 hingga 2022. Dalam menganalisis data
penelitian, peneliti menggunakan regresi linier berganda dan diperoleh temuan
bahwa Kebijakan Moneter SB dan I memiliki pengaruh signifikan sebesar 62.10%
terhadap GREP. Penelitian ini berimplikasi penting bagi pemerintah untuk dapat
mengatur tingkat suku bunga, peredaran uang dan inflasi karena ketiga indikator
kebijakan moneter tersebut mempengaruhi pertumbuhan harga Properti Real
Estate (REP) yang akan menentukan Pertumbuhan Properti Real Estate (GREP)
dimasa yang akan datang. Oleh karena itu, dalam menghadapi VUCA, penelitian
ini akan menguntungkan pengembang real estate dan sektor REP secara
keseluruhan untuk tetap terbiasa dengan kebijakan yang berkembang di real
estate sebagai perilaku investasi GREP, dan dinamika pasar dapat dipengaruhi
secara signifikan oleh perubahan suku bunga dan peraturan. kerangka kerja.
Namun penelitian ini mengkaji Pertumbuhan Properti Real Estate (GREP)
terhadap pertumbuhan harga Properti Real Estate Komersial (REP) yang
meliputi perkantoran, pusat perbelanjaan, apartemen, hotel dan lahan industri.
Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengkaji indikator lain seperti kebijakan
Moneter, tingkat pendapatan masyarakat dengan Growth Real Estate Property
(GREP).