digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Sultan Ferdinand N. Pandiangan
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

BAB 1 Sultan Ferdinand N. Pandiangan
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

BAB 2 Sultan Ferdinand N. Pandiangan
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

BAB 3 Sultan Ferdinand N. Pandiangan
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

BAB 4 Sultan Ferdinand N. Pandiangan
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

BAB 5 Sultan Ferdinand N. Pandiangan
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

PUSTAKA Sultan Ferdinand N. Pandiangan
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

LAMPIRAN Sultan Ferdinand N. Pandiangan
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» ITB

Kawasan pengembangan berorientasi transit adalah sebuah area/wilayah dengan pemanfaatan lahan beragam yang didukung oleh lingkungan yang dapat dilalui dengan berjalan kaki. TOD dapat menjadi solusi untuk permasalahanpermasalahan perkotaan. Salah satu pengembangan TOD yang direncanakan adalah TOD Sukaresmi. Seharusnya, pembangunan kawasan simpul transit Sukaresmi sudah dilaksanakan sejak tahun 2019, tetapi pembangunan mengalami penundaan akibat adanya refocusing anggaran. Selain itu, rencana kawasan simpul transit Sukaresmi secara geografis berdekatan dengan sungai dan memiliki risiko bencana alam longsor. Acapkali pengembangan TOD diasumsikan sebagai pembangunan area stasiun dan sekitarnya, tanpa memperhatikan relasi saling menghidupi antara sistem transit dan aktivitas di stasiun dan sekitarnya. Maka dari itu, diperlukan studi untuk mengetahui dan mengidentifikasi kelayakan kawasan simpul transit Sukaresmi dalam mewujudkan kawasan berprinsip TOD skala sub-kota dengan mempertimbangkan kriteria dan indikator dari kawasan TOD sub-kota. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan kuantitatif yang bersifat eksploratif dengan pendekatan berjenis evaluasi dan preskriptif. Metode kualitatif digunakan untuk merumuskan analisis deskriptif dari analisis dokumen perencanaan, kondisi faktual, dan evaluasi. Metode kuantitatif digunakan dalam menghitung jumlah hunian, kepadatan populasi, kepadatan pekerja, persentase guna lahan, dan intensitas pemanfaatan ruang. Kriteria dan indikator yang digunakan dalam mengidentifikasi kawasan simpul transit Sukaresmi dibagi menjadi pengembangan sistem transportasi dan pengembangan dalam radius 800 meter dari simpul transit Sukaresmi, dengan masing-masing 3 dan 26 indikator. Penelitian ini menyimpulkan Kawasan Sukaresmi belum cukup layak untuk dijadikan sebagai kawasan berorientasi transit (TOD) skala sub-kota.