Penelitian ini menggali dinamika persaingan antara kereta Argo Parahyangan dan Kereta
Cepat Jakarta-Bandung (HST), dua layanan yang beroperasi di jalur Jakarta-Bandung.
Tujuan utama penelitian ini adalah membuat keputusan dengan mempertimbangkan preferensi
dan kebutuhan utama penumpang. Pada penelitian ini, berbagai faktor yang mempengaruhi
pilihan pelanggan atas moda transportasi dianalisis secara metodis. Faktor-faktor ini meliputi
aksesibilitas, kenyamanan, biaya perjalanan, keselamatan, dan waktu perjalanan. Studi ini
menunjukkan bahwa biaya dan waktu perjalanan menjadi pertimbangan utama bagi
penumpang potensial dalam memilih antara Argo Parahyangan dan kereta cepat Jakarta –
Bandung, sehingga menimbulkan adanya dua segmen pelanggan yang berbeda.
Metodologi dalam penelitian ini adalah segmentasi pelanggan dan dilengkapi dengan analisis
eksternal dan internal perusahaan. Langkah-langkah ini dirancang untuk mendukung
formulasi strategi bisnis yang efektif dan sesuai. Salah satu hasil dari penelitian ini adalah
penghentian layanan Argo Parahyangan dapat berakibat pada hilangnya sejumlah besar
penumpang yang sensitif terhadap biaya, yang merupakan segmen pasar kunci Argo
Parahyangan. Untuk menangani masalah ini, penelitian ini mengusulkan strategi
kepemimpinan biaya/diferensiasi terintegrasi. Strategi ini mencakup berbagai elemen,
termasuk optimalisasi jadwal kereta, penyesuaian layanan untuk meningkatkan pengalaman
pelanggan, optimalisasi pemandangan dari kereta untuk meningkatkan daya tarik perjalanan,
peningkatan promosi di media sosial untuk menjangkau pelanggan yang lebih luas, penawaran
promosi penjualan secara rutin untuk mempertahankan pelanggan yang peka terhadap biaya,
dan menjalin kerjasama dengan perusahaan lain untuk meningkatkan nilai layanan.
Implementasi strategi ini akan mempertahankan posisi kompetitif PT KAI, terutama dengan
layanan kereta Argo Parahyangan di pasar. Selain itu, penelitian ini menyajikan rencana
implementasi rinci kepada PT KAI, merumuskan inisiatif untuk memastikan daya saing kereta
Argo Parahyangan di tengah operasional Jakarta-Bandung HST.