Industri fintech di Indonesia terus mengalami perkembangan yang signifikan dan akan menjadi
pemain kunci di sektor keuangan Indonesia pada tahun 2022-2023. Oleh karena itu, kemunculan
fintech lending menawarkan solusi potensial untuk masalah ini. Hal ini didukung oleh tingginya
tingkat penetrasi seluler dan internet relatif terhadap populasi Indonesia, yang kemudian
menghadirkan peluang besar bagi platform fintech lending. Pada akhir tahun 2019, BRI, salah
satu bank BUMN terbesar di Indonesia, meluncurkan aplikasi pinjaman digital bernama Ceria.
Penelitian ini menganalisis internal dan eksternal perusahaan untuk merumuskan strategi
pemasaran dalam meningkatkan brand awareness aplikasi pinjaman digital Ceria. Analisis
internal menggunakan. Analisis eksternal menggunakan analisis PESTLE, analisis pesaing dan
analisis konsumen. Data untuk analisis konsumen diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada
calon konsumen Ceria. Hasil dari analisis data menggunakan metode SEM-PLS untuk mengukur
korelasi antar variabel. Mengacu pada analisis eksternal, peluang aplikasi pinjaman digital Ceria
adalah layanan digital sebagai gaya hidup baru, regulasi dari pemerintah, iklan, publisitas, dan
sponsor. Hasil analisis internal dan eksternal tersebut digunakan untuk merumuskan analisis
SWOT, yang selanjutnya digunakan sebagai landasan dalam merumuskan strategi dengan
menggunakan matriks TOWS. Hasilnya adalah strategi pemasaran yang terdiri dari membuat
program referral, membuat kampanye pemasaran di media sosial yang menargetkan calon
nasabah, membuat rencana periklanan aplikasi pinjaman digital Ceria dan Menerapkan teknik
publisitas untuk meningkatkan kesadaran nasabah.