Tauco adalah makanan khas Indonesia dari fermentasi kacang kedelai yang memiliki bentuk pasta kuning
kecoklatan dan memiliki cita rasa asin dan asam. Tahapan ferementasi tauco yaitu fermentasi kapang,
fermentasi garam, dan fermentasi lanjutan menghasilkan metabolit bioaktif. Telah banyak penelitian
tentang senyawa bioaktif antimikroba yang dihasilkan dari fermentasi kacang kedelai. Penelitian ini
dilakukan untuk menentukan aktivitas antibakteri dan antibiofilm ekstrak air hasil fermentasi 2 (EA2) dan
3 bulan (EA3). Ekstraksi tauco dilakukan dengan pelarut air dan blender selama 10 menit. Pengujian
antibakteri dilakukan dengan metode difusi cakram dan mikrodilusi untuk menentukan Konsentrasi
hambat minimum (KHM). Pengujian antibiofilm dilakukan menggunakan metode kristal violet. Aktivitas
antimikroba EA2 menghasilkan diameter hambat 10.63 ± 0.24 mm dan EA3 menghasilkan diameter
hambat 8.75 ± 0.24 mm. Kedua ekstrak menghasilkan konsentrasi hambat minimum (KHM) 30 µg/mL atau
aktivitas antibakteri rendah. EA2 dan EA3 tidak menghambat pembentukan biofilm Staphylococcus aureus
ATCC 6538.