digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Nicolas Hans Charisma
PUBLIC Latifa Noor

PUSTAKA Nicolas Hans Charisma
PUBLIC Latifa Noor

COVER Nicolas Hans Charisma
EMBARGO  2026-09-14 

BAB1 Nicolas Hans Charisma
EMBARGO  2026-09-14 

BAB2 Nicolas Hans Charisma
EMBARGO  2026-09-14 

BAB4 Nicolas Hans Charisma
EMBARGO  2026-09-14 

BAB5 Nicolas Hans Charisma
EMBARGO  2026-09-14 

BAB3 Nicolas Hans Charisma
EMBARGO  2026-09-14 

Penggunaan plastik kemasan sebagai pembungkus makanan maupun minuman sudah banyak digunakan oleh masyarakat. Penyusun utama dalam beberapa jenis plastik adalah polikarbonat. Salah satu bahan pembuatan polikarbonat adalah bisfenol-A (BPA). BPA dapat masuk ke dalam tubuh manusia tanpa disadari karena dapat bermigrasi ke dalam makanan/minuman yang dikemas. BPA berbahaya bagi tubuh karena kemampuannya berinteraksi dengan reseptor hormon estrogen karenakan kemiripan struktur kimianya. BPA dapat menyebabkan berbagai bahaya kesehatan seperti gangguan endokrin, infertilitas, pubertas dini, dan kanker payudara. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menguji kadar BPA dalam kemasan adalah spektrofotometri UV-Vis. Metode ini memiliki kekurangan ketika kadar BPA dalam air cukup rendah, sehingga spektrum UVVis menjadi kurang akurat. Penelitian ini dilakukan untuk mengoptimalkan pembacaan kadar BPA pada spektrofotometer UV-Vis menggunakan molecularly imprinted polymer (MIP). MIP akan memisahkan BPA dari komponen lainnya, sehingga dihasilkan pembacaan spektrum absorbansi BPA yang lebih optimal. Penelitian menghasilkan produk molecularly non-imprinted polymer (NIP) dan MIP dengan berbahan dasar asam metakrilat dan 4-vinilpiridin sebagai monomer, etilen glikol dimetakrilat sebagai pengikat silang, asetonitril sebagai pelarut, benzoil peroksida sebagai inisiator dan cetakan berupa BPA. Komposisi BPA dan monomer yang digunakan sebesar 1,4 mmol, pengikat silang sebesar 5,6 mmol dan 11,2 mmol, pelarut sebanyak 40 mL, dan BPO sebanyak 40 mg. Berdasarkan hasil penelitian, perbandingan komposisi monomer terhadap pengikat silang, tidak berpengaruh terhadap karakterisasi NIP dan MIP yang dihasilkan, namun berpengaruh terhadap jumlah rendemen yang dihasilkan dalam satu kali sintesis. Lalu untuk pengaruh variasi jenis monomer menyebabkan adanya perbedaan pada karakterisasi FTIR serta mempengaruhi ukuran partikel yang terbentuk. Kapasitas adsorpsi yang didapat pada konsentrasi BPA 10 ppm serta waktu kontak 120 menit untuk NIP asam metakrilat (MAA) (1:4), NIP 4-vinilpiridin (4-Vp) (1:4), MIP MAA, MIP 4-Vp, dan NIP 4-Vp (1:8) berturutturut sebesar 12,97 mg, 12,57 mg, 17,05 mg, 1,93 mg, 15,7 mg. Kapasitas adsorpsi yang paling baik adalah MIP dengan menggunakan monomer MAA. Hal ini didukung berdasarkan citra SEM, partikelnya kecil dan seragam sehingga dapat mengadsorpsi BPA dengan baik.