Sebagian besar masyarakat Indonesia, khususnya generasi milenial, telah
mengadopsi nongkrong dan minum kopi sebagai gaya hidup sebagai penunjang
aktivitas sehari-hari. konsumsi kopi mencapai 3,3 juta karung @60kg, dan pada
akhir tahun 2021 mencapai 5 juta karung. covid-19 melanda indonesia pada tahun
2020, penjualan scupkir menurun drastis dan berusaha untuk mendapatkan kembali
penjualan yang dulu. Sangkakir memiliki tantangan karena menjamurnya kedai
kopi di Jakarta.
Menemukan strategi pemasaran yang tepat untuk meningkatkan penjualan Kopi
Sicangkir menjadi tujuan dari penelitian ini. Analisis internal dan eksternal
dilakukan untuk memahami permasalahan bisnis secara luas dan mendalam.
Analisis internal fokus pada STP (Segmenting, Targeting and Positioning) dan
Marketing Mix (7P), sedangkan analisis eksternal fokus pada analisis PEST,
Porter's Five Forces dan Competitor Analysis. Dalam penelitian ini baik data primer
maupun data sekunder dikumpulkan untuk dianalisis. Seluruh hasil analisis tersebut
dirangkum dalam kerangka SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities dan
Threats) dan selanjutnya dianalisis menggunakan matriks TOWS untuk
menghasilkan beberapa usulan strategi.