Pondok Pesantren Muhammadiyah Daerah Garut menawarkan peluang potensial untuk
pembangunan ekonomi, khususnya sector pariwisata. Eksplorasi potensi pariwisata dapat
mendukung peran strategis pesantren dalam mendukung pembangunan daerah Kabupaten
Garut. Bersamaan dengan penggalian potensi tersebut, diperlukan sumber daya manusia yang
mendukung keberjalanan pengembangan pariwisata agar terciptanya perencanaan dan
pengelolaan yang mumpuni. Dengan demikian, dukungan masyarakat khususnya civitas yang
ada di Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Daerah Garut menjadi sangat penting
untuk digali. Untuk melengkapi penggalian potensi tersebut, maka diperlukan adanya model
bisnis untuk mendukung implementasi perencanaan dalam mengembangkan potensi
ekowisata di Cipeujeuh Valley berbasis masyarakat pesantren. Pengolahan dan analisis data
pada penelitian ini meliputi identifikasi potensi ekowisata, analisis motivasi berkunjung, dan
analisis partisipasi masyarakat pesantren. Identifikasi potensi ekowisata dilakukan dengan
kerangka Ecotourism Opportunity Spectrum (ECOS) dan perhitungan nilai Recreational Zone
Index (RZI) . Analisis motivasi berkunjung dilakukan dengan analisis faktor pendorong dan
faktor penarik. Analisis partisipasi masyarakat pesantren dilakukan dengan Rapid Rural
Appraisal (RRA). Setelah semua analisis tersebut maka selanjutnya dilakukan perancangan
model bisnis dalam bentuk Business Model Canvas untuk membantu memetakan model
bisnis yang efektif, efisien dan menguntungkan untuk pengembangan Ekowisata di Cipeujeuh
Valley. Hasil penelitian menunjukkan perhitungan nilai RZI berada pada angka 52.38% yang
menunjukkan bahwa spektrum ekowisata dari Cipeujeuh Valley berada dalam rentang
intermediate. Faktor pendorong motivasi berkunjung wisatawan terdiri dari olahraga dan
petualangan, rekreasi dan relaksasi, meningkatkan status sosial dan menghabiskan waktu
berkualitas. Sedangkan untuk faktor penarik motivasi berkunjung wisatawan terdiri dari
suasana alam dan masyarakat lokal serta fasilitas dan akomodasi. 61.3% masyarakat
mengaku akan terlibat sedangkan 38.7% mengaku tidak akan terlibat dalam pengembangan
ekowisata Cipeujeuh Valley. Perencanaan model bisnis untuk pengembangan ekowisata
Cipeujeuh Valley digambarkan dalam Business Model Canvas (BMC) dengan customer
segment terdiri dari lembaga pendidikan, komunitas atau organisasi dan keluarga. Value
proposition berupa lingkungan pesantren, pemanfaatan sumber daya alam, pemberdayaan
masyarakat pesantren, eduwisata dan pengembangan ekonomi pesantren. Channel melalui
website resmi, media sosial, media cetak, word of mouth dan melalui partner. Customer
Relationship terdiri dari tahap acquire , tahap retain dan tahap enhance . Revenue streams
didapatkan dari tiket masuk, tiket atraksi wisata, penyewaan alat berkemah, serta oleh-oleh
dan cinderamata. Key resources adalah tersedianya sumber daya alam yang menarik, kegiatan
keagamaan dan kearifan lokal, infrastruktur dan fasilitas yang mendukung dalam memenuhi
kebutuhan wisatawan, serta terdapatnya sumber daya manusia yang memiliki minat untuk
berkecimpung dalam aktivitas wisata. Key activities berfokus pada pelaksanaan wisata
berbasis alam, pelaksanaan wisata berbasis masyarakat, aktivitas promosi wisata, serta
pemeliharaan infrastruktur dan fasilitas pendukung wisata. Key partner terdiri dari Bidang
Ekonomi Pondok Pesantren Darul Arqam, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten
Garut, Pemerintah Daerah Kabupaten Garut, Masyarakat Pondok Pesantren Darul Arqam,
Institusi Pendidikan Tinggi. Cost structure terdiri dari biaya pembangunan pusat informasi,
biaya pembangunan area perkebunan, biaya penataan area perkemahan, biaya pengadaan
bibit tanaman, biaya aktivitas promosi, gaji pengelola, biaya training pengelola dan biaya
operasional.