digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Qanitatul Isra Qamal
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 1 Qanitatul Isra Qamal
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 2 Qanitatul Isra Qamal
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 3 Qanitatul Isra Qamal
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 4 Qanitatul Isra Qamal
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 5 Qanitatul Isra Qamal
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 6 Qanitatul Isra Qamal
PUBLIC Yoninur Almira


Meningkatnya pembangunan memberikan dampak yang baik bagi masyarakat, tetapi juga banyak memberi dampak yang buruk bagi lingkungan terutama di aspek kuantitas Ruang Terbuka Hijau. Kota Banda Aceh yang merupakan ibukota Provinsi Aceh memiliki jumlah penduduk 257,64 ribu dari luas kota Banda Aceh 61,36 kmĀ². Pendekatan penelitian dilakukan dengan campuran atau mixed method yang merupakan gabungan metode kuantitatif dan kualitatif dan metode analisis SupplyDemand (Gap) yang bertujuan untuk menghitung ketersediaan (supply) dan kebutuhan (demand) RTH pada kondisi eksisting untuk mendukung kebutuhan masyarakat serta pembangunan perkotaan. Dari hasil analisis didapatkan Perhitungan kebutuhan RTH publik berdasarkan luas wilayah dengan kondisi saat ini di Kota Banda Aceh memperlihatkan bahwa secara keseluruhan total RTH publik Kota Banda Aceh saat ini seluas 845,43 ha atau 14,33% dari total luas kota Banda Aceh yakni 6,136,00 ha. Luas eksisting RTH Publik tersebut masih belum memenuhi luas minimum yaitu 389,17 atau 6,3%. Menurut jumlah penduduk 10 tahun kedepan dapat dilihat bahwa dengan jumlah penduduk pada tahun 2032 dengan jumlah penduduk 309.162 Kota Banda Aceh membutuhkan RTH seluas 618.324 Ha. Setelah hasil perhitungan, dapat dirumuskan strategi penyediaan RTH di Kota Banda Aceh menghasilkan 4 strategi prioritas untuk penyediaan RTH publik di Kota Banda Aceh. Strategi yang dilakukan berkaitan dengan peningkatan pengadaan lahan untuk RTH 88 publik Kota Banda Aceh melalui kerjasama antara pemerintah, pihak swasta dan masyarakat serta pengendalian RTH publik yang sudah tersedia.