digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Ketatnya pasar semen serta harga energy yang tinggi menjadi tantangan tersendiri bagi kelangsungan industry semen di Indonesia. PT. Semen Indonesia Tbk, sebagai pemimpin pasar juga mengalami kondisi yang sulit dan dituntut untuk bisa melakukan efisiensi pada operasinya. Berdasarkan laporan keuangan terakhir tertanggal 10 Maret 2022, pendapatan operasi PT. Semen Indonesia Tbk. terus mengalami penurunan. Setelah meningkat di tahun 2019, terjadi penurunan yang konstan hingga akhir Desember 2022. Harga saham SMGR juga mengalami penurunan hingga 55% dalam 3 tahun terakhir. Konsolidasi yang di lakukan PT. Semen Indonesia Tbk dengan mengakusisi 75% saham PT. Semen Baturaja pada tanggal 27 Desember 2022 di harapkan dapat menghasilkan sinergi dan memperbaiki kinerja perusahaan ke depan. Tesis ini bertujuan untuk melakukan penelitian nilai intrinsik PT. Semen Indonesia Tbk (SMGR) berdasarkan laporan keuangan tahun 2022. Metoda valuasi yang di pakai dalam studi ini adalah metoda discounted cash flow dan market multiple. Berbagai asumsi akan di gunakan dalam studi ini berdasarkan kondisi market saat ini dan perkiraan ke depan. Hasil akhir dari perhitungan berupa nilai intsriksi emiten SMGR yang dapat digunakan oleh investor dan pemegang saham dalam pengambilan keputusan untuk membeli, menahan atau menjual emiten SMGR. Berdasarkan analisis yang dilakukan dalam penelitian ini, nilai intrinsik emiten SMGR adalah sebesar Rp 8,796 dengan kisaran Rp 6,663 hingga Rp 9,935 berdasarkan metode market multiple, yang berarti harga pasar saat ini Rp 5,950 sedang berda pada posisi undervalued. Disarankan bagi investor dan pemegang saham untuk membeli dan berinvestasi lebih banyak di SMGR dengan potensi kenaikan hingga 48%. Dengan mempertimbangkan kinerja fundamental, investor dapat menggunakan analisa teknikal dalam menentukan waktu terbaik untuk memasuki pasar.