digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) adalah unit kerja non-eselon yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Keuangan yang melaksanakan pola pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum di Bidang Pendidikan, dengan fokus pemberian beasiswa program magister dan doktoral. tingkat dalam negeri dan luar negeri, juga dalam banyak program pendanaan penelitian terafiliasi. Pengaruh pemberian beasiswa dan dana penelitian menghasilkan output yang luar biasa bagi negara. Hal tersebut berhasil meningkatkan taraf kualitas pendidikan masyarakat Indonesia, juga Indeks Pembangunan Manusia Indonesia. Komisi XI DPR RI mengingatkan LPDP dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bahwa terdapat potensi defisit anggaran pendapatan dan belanja tahun 2023 yang diproyeksikan mencapai Rp 2 triliun. Dalam lima tahun terakhir dari tahun 2018 hingga 2022, terlihat adanya tren penurunan pencapaian KPI atas realisasi hasil investasi. Untuk tahun anggaran 2018 tercapai sebesar 6,59 persen, pada tahun 2019 meningkat sebesar 7,82 persen. Pada tahun 2020 pencapaiannya menurun sebesar 7,65 persen, yang terus menurun pada tahun anggaran 2021 sebesar 5,64 persen, dan pada tahun 2022 sebesar 5,65 persen. Dengan besarnya akumulasi dana kelolaan pada tahun anggaran 2023, LPDP memiliki peluang yang sangat besar untuk memaksimalkan hasil investasi dan memberikan kesempatan yang sama bagi seluruh warga negara Indonesia untuk mengenyam pendidikan tinggi. Markowitz Modern Portfolio Theory (MPT) digunakan untuk menyusun portofolio saham yang optimal bagi LPDP. Portofolio saham yang diusulkan untuk menemukan kombinasi antara saham dengan pertumbuhan tinggi yang memiliki potensi peningkatan nilai dan saham dengan pembayaran dividen yang stabil yang memberikan stabilitas pendapatan. Tujuannya adalah untuk memaksimalkan pengembalian portofolio investasi secara keseluruhan sambil mempertimbangkan toleransi risiko dan tujuan investasinya. Diversifikasi dilakukan dengan berinvestasi di berbagai perusahaan lintas sektor dan kelas aset, untuk mengurangi paparan risiko aset tunggal. Portofolio investasi optimal yang diusulkan memberikan LPDP alokasi aset yang terdiversifikasi, terdiri dari porsi Deposito Berjangka 36,68%, Obligasi Pemerintah 34,10%, Obligasi Korporasi 27,21%, dan Saham 2%, dalam bentuk Strategi Agresif, Strategi Moderat, dan Strategi Bertahan. Pemilihan saham tersebut menghasilkan lima komposisi saham terbaik dalam Strategi Moderat yang terdiri dari BBNI 20,17%, BJBR 19,54%, PTBA 20,15%, ADRO 19,67%, dan INDF 20,47%, diproyeksikan dapat memberikan kontribusi return sebesar 6,60% dengan risiko terendah sebesar 26,83% dari portofolio saham dan dapat menghasilkan keuntungan portofolio investasi 7,15%.