Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Buah mangga cengkir (Mangifera indica L. var. cengkir) merupakan salah satu mangga yang memiliki peminat yang tinggi di Indonesia. Namun sering kali mangga cengkir sulit ditentukan tingkat kematangannya secara visual. Metode pengklasifikasian mangga cengkir saat dipanen berdasarkan tingkat kematangan tidak akurat karena dilakukan secara manual dengan penglihatan manusia. Selama fase kematangan, kandungan Total Padatan Terlarut (TPT) pada mangga akan meningkat. Penentuan TPT secara akurat saat panen sangat penting dalam pengklasifikasian mutu mangga. Selama ini penentuan TPT dilakukan secara destruktif dengan uji laboratorium, hal tersebut tidak mungkin dilakukan dalam proses pasca panen mangga cengkir. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan mutu mangga secara non-destruktif. Penelitian ini terdiri dari dua tahapan yaitu akuisisi data reflektan NIRS pada panjang gelombang 850 nm untuk mengklasifikasikan mangga menjadi beberapa tingkat kematangan yaitu mentah, setengah matang dan matang dan pengujian laboratorium seperti pengujian warna, kekerasan, TPT, Total Asam Tertitrasi (TAT), dan organoleptik. Sebanyak 20 sampel mangga per tingkat kematangan digunakan sebagai sampel kalibrasi dan sebanyak 12 buah mangga dengan tingkat kematangan acak digunakan sebagai sampel validasi. Pengujian NIRS untuk mangga cengkir kalibrasi menghasilkan data reflektan yang berbeda signifikan yaitu buah mangga mentah (0,529 ± 0,08 volt), setengah matang (0,264 ± 0,06 volt) dan matang (0,021 ± 0,03 volt). Persamaan regresi polinomial digunakan untuk membentuk model kalibrasi. Dari beberapa pengujian laboratorium, dipilih model kalibrasi NIRS dan TPT karena memiliki korelasi yang kuat untuk menduga kematangan buah mangga cengkir dengan nilai R2 polinomial 0,91, MAE (Mean Absolute Error) 0,75, akurasi 83% dan R2 korelasi prediksi dan aktual sebesar 0,91.