digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Semangat kewirausahaan di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir semakin meningkat. Rasio pengusaha Indonesia yang pada 2013/2014 masih 1,67 persen sekarang, berdasarkan data BPS tahun 2016 telah meningkat menjadi 3,1 persen. Indonesia adalah populasi muslim terbesar di dunia. Menurut sensus BPS pada 2010, persentase Muslim di Indonesia adalah 87,18% dan dari jumlah itu sebagian dari mereka memiliki profesi sebagai wirausahawan. Dapat diasumsikan bahwa ada konsep bisnis berdasarkan Islam. Sebuah perusahaan Islam tidak hanya berdiri untuk tujuan duniawi. Islam adalah agama yang memberikan sistem kehidupan yang komprehensif dan integratif, Islam menawarkan konsep nilai ekonomi dan bisnis yang tertulis dalam Al Qur'an dan apa yang dikatakan dan dilakukan Rasulullah dalam kegiatan bisnisnya. Islam bukanlah agama yang melarang anggotanya (ummat) menjadi kaya atau memiliki kehidupan yang kaya. Nabi Muhammad adalah teladan. Dia menghabiskan sebagian besar hidupnya sebagai seorang pengusaha. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui bagaimana nilai Islam mempengaruhi semangat wirausaha dan pola pikir pengusaha muslim di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsep kewirausahaan Islam, penerapan nilai-nilai Islam pada aktivitas bisnis wirausaha muslim dan untuk mengetahui dampak dari nilai syariah terhadap kinerja bisnis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif sebagai metodologi penelitian. Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian eksplanatif untuk masalah yang belum diteliti sebelumnya, prioritas permintaan, menghasilkan definisi operasional yang bertujuan untuk menjelaskan teori dan kenyataan. Pendekatan penelitian yang diikuti untuk tujuan penelitian ini adalah yang induktif. Metode pengumpulan data adalah snowball sampling dengan memilih pengusaha muslim dalam beberapa kriteria yang diharapkan dapat mewakili data. Observasi dan wawancara digunakan untuk mendapatkan data dari responden. Nilai Islam dalam bisnis adalah integritas, transparansi, keadilan, orientasi target yang berasal dari quran dan sejarah kehidupan nyata Muhammad SAW. Penelitian ini menyimpulkan bahwa interpretasi Islam pada aktivitas kewirausahaan sejajar dengan teori kewirausahaan modern. Tujuan utama bisnis dalam Islam adalah untuk menyebarkan manfaat kepada masyarakat sebagai manifestasi ibadah (ibadah) untuk mendapatkan berkah dari tuhan dan untuk melakukan kebaikan karena dapat digambarkan sebagai spiritualitas. Studi ini menemukan bahwa beberapa pengusaha muslim di Indonesia, tahu dan menerapkan nilai tersebut dalam aktivitas bisnis mereka sedangkan beberapa dari mereka tidak dan masih berpegang pada metode konvensional, karena ketidaktepatan antara kepercayaan dan praktik teologi. Implementasi nilai-nilai Islam memberikan korelasi positif dan memperkuat kinerja bisnis, tetapi dalam persyaratan bahwa strategi bisnis dirancang dengan baik pertama, aspek spiritualitas dan ritual hanya bertindak sebagai peningkatan kinerja, sementara yang paling penting adalah bagaimana manajemen itu sendiri. Ini membuktikan bahwa konsep kewirausahaan Islam sesuai dengan teori kewirausahaan modern, oleh karena itu sangat disarankan bagi semua pengusaha muslim untuk menerapkan nilai ini dalam bisnis mereka