Koridor Jalan Asia-Afrika merupakan saksi lahirnya peristiwa-peristiwa
bersejarah yang terdapat di Kota Bandung. Berkembangnya aktivitas dan kegiatan
semenjak terbangunnya Jalan Asia-Afrika menjadi cikal bakal keberadaan situs
warisan yang ada disana. Keberadaan situs warisan tersebut berpotensi
meningkatkan struktur perekonomian daerah, memacu percepatan pertumbuhan
pariwisata, serta usaha lain yang berkaitan dengan pariwisata. Namun pada
kenyataanya, meskipun sudah cukup terkenal akan sejarahnya, keberadaan situs
warisan di Jalan Asia-Afrika tidak terekspos secara optimal. Maka dari itu, dalam
rangka memanfaatkan situs warisan secara optimal dan memberikan informasi
serta pengalaman baru bagi para wisatawan di Jalan Asia-Afrika, diperlukan
strategi perencanaan yang dapat mengembangkan potensi situs heritage secara
fisik maupun non-fisik dengan mempertimbangkan preferensi wisatawan. Data
penelitian ini diperoleh dari literatur, kuesioner, observasi, dan wawancara yang
dianalisis menggunakan metode campuran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
strategi pengembangan wisata heritage di Jalan Asia-Afrika dapat dilaksanakan
melalui perencanaan interpretasi personal berupa heritage trail dengan beberapa
pilihan rute serta interpretasi non personal berupa brosur dan booklet yang
berisikan informasi tentang setiap situs di Koridor Jalan Asia-Afrika.