Pengembangan wilayah menjadi salah satu upaya dalam menumbuhkan
perekonomian lokal, dimana wilayah dapat tumbuh dan berkembang secara mandiri
dengan memanfaatkan sumber daya lokal. Hal tersebut sejalan dengan konsep
pengembangan ekonomi lokal oleh E.J. Blakely. Kabupaten Blitar merupakan
penghasil biji kakao terbesar di Pulau Jawa, khususnya pada Kecamatan
Kademangan. Namun, biji kakao belum memiliki nilai tambah. Oleh karena itu
perlu adanya industri pengolahan kakao. Berdasarkan data tahun 2015-2020,
terdapat penurunan jumlah industri pengolahan kakao di Kecamatan Kademangan.
Selain itu, saat pandemi covid-19, seluruh industri pengolahan kakao skala kecil
memberhentikan produksinya. Berdasarkan permasalahan tersebut penelitian ini
memiliki tujuan untuk mengkaji potensi dan peran industri pengolahan kakao dalam
mendorong pengembangan ekonomi lokal Kecamatan Kademangan, Kabupaten
Blitar. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan teknik analisis deskriptif
kualitatif. Hasil yang ditemukan dalam penelitian ini yakni industri pengolahan
kakao skala kecil dan menengah di Kecamatan Kademangan memiliki potensi
untuk terus berlanjut baik secara internal maupun eksternal khususnya pada tenaga
kerja, bahan baku, teknologi, hubungan antar pengusaha, pemasaran, dukungan
masyarakat dan dukungan wilayah. Disisi lain, industri pengolahan kakao di
Kecamatan Kademangan memiliki peran dalam pengembangan ekonomi lokal
dalam hal penggunaan tenaga kerja lokal, bahan baku lokal, dan penciptaan
keterkaitan dengan kegiatan ekonomi lainnya.