digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Taman Nasional Karimunjawa (TNKJ) merupakan kawasan konservasi laut yang potensial untuk pengelolaan ekowisata mangrove. Beberapa aspek kunci harus dipahami dengan baik untuk mendukung ekowisata mangrove di TNKJ antara lain potensi daya tarik wisata, daya dukung ekologi, potensi dukungan dari stakeholder, dan strategi terbaik berdasarkan kondisi terkini. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengidentifikasi dan menganalisis potensi atraksi ekowisata mangrove; (2) menganalisis daya dukung ekowisata mangrove; (3) menganalisis tingkat pengaruh dan kepentingan stakeholder; serta (4) menentukan strategi pengelolaan ekowisata mangrove di TNKJ. Analisis potensi atraksi ekowisata dilakukan dengan menggunakan penilaian Objek Daya Tarik Wisata Alam (ODTWA) versi modifikasi. Daya dukung dianalisis menggunakan konsep Daya Dukung Kawasan (DDK) untuk ekowisata. Pengaruh dan tingkat kepentingan stakeholder dianalisis menggunakan karakteristik ekonomi masyarakat dan stakeholder grid. Strategi pengelolaan ekowisata mangrove ditentukan menggunakan analisis Strength, Weakness, Opportunity, Threat (SWOT) dan Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). Berdasarkan penilaian atas 15 kriteria ODTWA yang digunakan, ekowisata mangrove di TNKJ bersifat po tensial dan layak dikembangkan dengan DDK sebesar 104 pengujung/hari. Stakeholder yang terlibat dalam pengelolaan mangrove TNKJ terdiri atas Balai Taman Nasional Karimunjawa (BTNKJ), Wildlife Conservation Society (WCS), Persatuan Biro Wisata Karimunjawa (PBWK), Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI), Pemerintah Desa Karimunjawa dan Kemujan, akademisi, masyarakat, dan pengunjung. Sebagian besar masyarakat (96%) setuju dengan pengembangan ekowisata mangrove TNKJ. Adapun strategi ekowisata mangrove di TNKJ yang diusulkan berdasarkan penelitian ini mencakup: (1) kerja sama dengan stakeholder dalam pengembangan sarana, atraksi wisata, dan promosi ekowisata mangrove yang berbasis alam ; (2) pengelolaan ekowisata mangrove partisipatif sesuai dengan keberlanjutan ODTWA dan DDK melibatkan stakeholder ; (3) edukasi, pelatihan, dan sertifikasi kepada masyarakat terkait guide ekowisata mangrove; (4) perbaikan sarana dan prasarana; (5) pengemasan paket wisata bahari dan wisata darat; (6) pembuatan bahan promosi terkini dan peningkatan intensitas promosi; (7) kegiatan pendampingan pembelajaran (edukasi dan moral) dari staf BTNKJ untuk pengunjung.