Kampung kota merupakan suatu permukiman berkepadatan tinggi di perkotaan yang
cenderung tidak tertata dengan baik, tidak teratur, serta belum memiliki sarana dan
prasarana yang memadai. Anak-anak pada dasarnya membutuhkan ruang atau
tempat untuk bermain dan belajar mengeksplorasi lingkungan sekitarnya. Tidak
terkecuali anak-anak yang tinggal di kampung kota. Namun, ketersediaan ruang
terbuka publik di kampung kota cenderung terbatas. Di samping itu, pandemi COVID-
19 membuat aktivitas anak-anak semakin terbatas. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengidentifikasi perubahan kondisi aktivitas anak-anak di kampung kota dalam
menggunakan ruang terbuka publik sebelum dan selama pandemi COVID-19.
Kecamatan Bandung Kulon terpilih sebagai wilayah studi karena merupakan wilayah
berkepadatan tinggi terluas di Kota Bandung, khususnya di Kelurahan Cijerah dan
Warung Muncang. Penyebaran kuesioner dilakukan terhadap anak-anak sebanyak
100 responden serta wawancara pada ketua RW setempat dan perwakilan orang tua
sebanyak 10 informan. Analisis deskriptif dan analisis statistik inferensial, yakni
pengujian Wilcoxon, dilakukan pada studi ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
terjadi penurunan aktivitas anak-anak di ruang terbuka publik selama masa pandemi.
Berdasarkan uji Wilcoxon, masa pandemi memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap frekuensi, lama, dan tingkat minat anak untuk beraktivitas di ruang terbuka
publik. Oleh karenanya, selama masa pandemi berlangsung, anak-anak dapat
didorong untuk tetap beraktivitas seperti biasa, namun dengan tetap mematuhi
protokol kesehatan yang berlaku, seperti memakai masker dan seling menjaga jarak.
Selain itu, dapat dilakukan pemeliharaan dan pengembangan pada ruang terbuka
yang telah ada supaya anak merasa lebih nyaman untuk menghabiskan waktunya
beraktivitas di luar rumah. Studi ini dapat memberikan masukan bagi para pembuat
kebijakan dan para pemangku kepentingan terkait dalam upaya peningkatan
pemanfaatan ruang terbuka publik kampung kota, khususnya bagi anak-anak.