digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Jakarta adalah salah satu kota paling padat di Asia, yang mengakibatkan kerugian ekonomi yang diakibatkan oleh kemacetan lalu lintas. Pemerintah Indonesia berencana memindahkan ibu kota ke Kalimantan. Nusantara (IKN) sebagai ibu kota Indonesia selanjutnya, didasarkan pada konsep smart city. Sesuai rencana pemerintah Indonesia, autonomous vehicle akan menjadi bagian penting dari sistem transportasi di IKN, yang menyediakan mobilitas sebagai layanan bagi warganya. Pemerintah Indonesia juga telah menyatakan bahwa PNS yang bekerja di kantor kementerian akan menjadi yang pertama bermigrasi ke IKN. Dengan diperkenalkannya kendaraan otonom di Indonesia. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor signifikan yang mempengaruhi keputusan masyarakat dalam memilih kendaraan otonom. Sebanyak 351 responden (2808 observasi) dari pegawai negeri sipil kementerian Indonesia menggunakan survei preferensi yang dinyatakan (Survei SP). Analisis data menggunakan Multinomial Logit Model (MNL) dengan python-Biogeme. Model MNL dirancang untuk menemukan factor yang paling penting. Dari total 351 responden (2808 observasi) dikumpulkan dalam penelitian ini. Pada umumnya kendaraan otonom menjadi pilihan para PNS untuk perjalanannya di IKN. Dengan demikian, waktu tempuh otonom memiliki nilai signifikansi tertinggi. Secara keseluruhan, atribut untuk waktu perjalanan, waktu tunggu, dan biaya perjalanan semuanya memiliki nilai yang signifikan tetapi dengan nilai negatif. Tanda negatif dari parameter ini diharapkan, karena probabilitas utilitas dan pilihan akan berkurang ketika waktu tempuh, biaya perjalanan, biaya parkir, dan waktu tunggu meningkat. Prosedur penelitian ini dan hasilnya memberikan kontribusi baik teoritis dan praktis. Secara teoritis, penelitian ini memperluas studi kendaraan otonom di negara-negara berkembang, dan juga menemukan bahwa karakteristik sosio-demografi mempengaruhi keputusan pilihan moda masyarakat. Studi saat ini menunjukkan bahwa perlunya pemahaman yang lebih baik tentang kendaraan otonom, dapat meningkatkan adopsi kendaraan otonom nantinya.