Karbonat hidroksiapatit merupakan material yang sangat baik dalam proses
penyembuhan kerusakan tulang dan gigi. Studi dan eksperimen tentang material ini
sudah banyak dilakukan. Material CHA dapat disintesis dengan berbagai metode.
Sintesis karbonat hidroksiapatit dalam penelitian ini dilakukan melalui metode
presipitasi dengan variasi pada pH 8, 10 dan 12 serta variasi temperatur kalsinasi
yaitu 500 ?C, 600 ?C dan 700 ?C. Material yang telah dikalsinasi selanjutnya
dikarakterisasi XRD, FTIR, SEM, TEM, dan SBF. Hasil karakterisasi XRD
menunjukkan bahwa semua sampel memiliki puncak yang sama dengan
Hidroksiapatit, terdapat fasa pengotor yaitu CaO pada sampel yang disintesis pada
pH 12 dengan temperatur kalsinasi 700 ?C juga whitlockite pada sampel yang
disintesis pada pH 8 dengan temperatur kalsinasi 700 ?C. Rasio parameter kisi c/a
dari semua sampel menunjukkan peningkatan apabila dibandingkan dengan
hidroksiapatit. Hasil XRD juga menunjukkan bahwa kristalinitas karbonat
hidroksiapatit meningkat seiring dengan meningkatnya temperatur kalsinasi. Hasil
FTIR menunjukkan bahwa terdapat serapan gelombang pada rentang pita 1400 cm-
1 dan 870 cm-1 pada semua temperatur kalsinasi yang mengindikasikan telah
terbentuk karbonat hidroksiapatit tipe B. Kondisi pH reaksi juga mempengaruhi
kandungan karbonat dari CHA, dimana semakin tinggi pH reaksi maka semakin
tinggi kandungan karbonatnya. Citra SEM menunjukkan terdapat lapisan apatit
setelah sampel direndam dalam larutan SBF, menandakan bahwa bioaktivitas yang
baik dari material CHA. Hasil EDX mengkonfirmasi lapisan apatit tersebut, dimana
terjadi perubahan nilai rasio Ca/P dari sampel sebelum dan sesudah direndam dalam
larutan SBF. Dari hasil TEM diketahui bahwa telah terbentuk partikel nano
karbonat hidroksiapatit dengan bentuk menyerupai batang dengan ukuran rata-rata
p = 49,7 nm l = 19,3 nm pada sampel yang dikalsinasi pada temperatur 500 °C serta
bentuk hampir bulat dengan ukuran rata-rata 47,8 nm untuk sampel yang dikalsinasi
pada temperatur 600 °C dan 700 °C.