Obat yang sukar larut dalam air menghadirkan tantangan berkelanjutan dalam
menerjemahkannya menjadi produk obat yang layak. Absorpsi oral obat yang sukar larut bisa
tidak lengkap, bervariasi, dan kurang proporsional dengan dosis. Untuk mengatasi penyerapan
oral yang terbatas, saat ini bahan obat banyak dikembangkan sebagai supersaturable active
pharmaceutical ingredients (sAPI), seperti kokristal, garam, bentuk kristal metastabil, dan
bentuk padatan amorf. Untuk obat-obat yang tidak terionisasi, salah satu alternatifnya dipilih
pembentukan kokristal. Keuntungan kelarutan kokristal farmasi pada konsentrasi lewat jenuh
menghadirkan risiko pengendapan ke bentuk kristal yang kurang larut selama proses disolusi
karena fenomena solution-mediated phase transformation (SMPT). Strateginya adalah
memasukkan polimer penghambat presipitasi (PPI) dalam formula, HPMC menjadi salah satu
PPI yang paling efektif dalam menghambat pengendapan obat dan meningkatkan perilaku
disolusi serta mempertahankan supersaturasi kokristal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh eksipien tunggal HPMC dan eksipien kombinasi HPMC + MCC dan
HPMC + primojel sebagai inhibitor presipitasi terhadap transformasi fasa dan profil disolusi
kokristal dalam tablet. Studi ini menyoroti pentingnya mengeksplorasi konversi bentuk
kokristal dalam media berair dan menggambarkan potensi formulasi sederhana yang dapat
diproduksi berdasarkan pendekatan yang efisien dan hemat bahan. Kokristal karbamazepin
(CBZ III) dan koformer sakarin (SAC) dipilih sebagai senyawa model untuk penelitian ini
karena kecenderungannya terhadap pengendapan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
penggunaan eksipien gabungan (HPMC + MCC) dan (HPMC + primojel) tidak menunjukkan
efek sinergis yang signifikan dalam penghambatan presipitasi dan peningkatan kelarutan serta
disolusi dari kokristal CBZ-SAC. Penggunaan eksipien tunggal HPMC dengan konsentrasi 6,5
% (b/b) dalam tablet kokristal CBZ-SAC menunjukkan profil disolusi yang telah memenuhi
persyaratan disolusi uji 2 sesuai monografi di mana jumlah zat yang terlarut pada menit ke 15
masuk rentang 45 – 75% dan pada menit ke 60 tidak kurang dari 75%, serta didukung dengan
kemampuan mengalir dan tabletabilitas yang baik.