digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Kevin Ryano.pdf
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan

Kegiatan produksi pertambangan bawah tanah pada batuan keras dapat menginduksi mikroseismik. Tingkat seismisitas akan naik setelah terjadi peristiwa mikroseismik dengan magnitudo yang cukup tinggi dan mengalami peluruhan dalam periode tertentu. Peningkatan aktivitas seismisitas dapat membahayakan para pekerja tambang bahkan hingga menyebabkan kerusakan pada fasilitas – fasilitas yang berada pada lapangan pertambangan. Oleh karena itu perlu dikembangkan protokol untuk membatasi akses pada suatu zona yang diperkirakan terkena dampak dari kenaikan aktivitas seismisitas dalam periode tertentu. Protokol ini dikenal sebagai protokol re-entry. Dalam penelitian ini, penulis melakukan analisis parameter seismisitas pada lapangan pertambangan “UC” untuk mengembangkan protokol re-entry spasial – temporal. Metode clustering DBSCAN digunakan untuk menentukan klaster sekuen gempa susulan secara spasial dari event utama. Kemudian dilakukan perhitungan radius zona ekslusi menggunakan prinsip sum of seismic moment dan waktu re-entry menggunakan parameter Hukum Omori-Utsu untuk setiap event utama. Dari analisis 20 sekuen gempa susulan dari bulan Januari 2021 sampai Oktober 2022, dipilih 11 sekuen gempa susulan dengan pola peluruhan tingkat seismisitas yang mengikuti Hukum Omori-Utsu sebagai data regresi untuk menghitung persamaan empirik radius zona eksklusi dan waktu re-entry. Hasil regresi menunjukkan hubungan yang signifikan antara radius zona eksklusi dan waktu re-entry dengan nilai koefisien determinasi masing – masing sebesar 0,65 dan 0,57.