digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Beberapa negara telah memulai proses transisi ke kendaraan listrik untuk mengurangi polusi dan emisi. Namun, Indonesia, sebagai negara dengan pasar otomotif yang signifikan, saat ini hanya menyumbang kurang dari 2% dalam penjualan mobil listrik dibandingkan dengan penjualan secara keseluruhan. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki faktor-faktor potensial yang mempengaruhi niat dan sikap pembelian konsumen khususnya Generasi Y atau milenial. Penelitian sebelumnya telah mengindikasikan bahwa sikap memainkan peran yang signifikan dalam niat pembelian. Variabel yang diperluas meliputi nilai harga, risiko yang dirasakan, manfaat yang dirasakan, kebijakan pemerintah, hambatan infrastruktur, atribut instrumental, teknologi yang dirasakan, dan kepedulian lingkungan. Metode kualitatif dan kuantitatif digunakan untuk mengumpulkan data. Metode kualitatif melibatkan analisis netnografi dengan pengambilan sampel acak dari diskusi media sosial untuk memvalidasi persepsi konsumen terhadap kendaraan listrik. Di sisi lain, kuesioner juga didistribusikan secara online kepada 230 responden, dengan pengambilan sampel non-probabilitas melalui pengambilan sampel purposive dengan menargetkan individu yang lahir antara tahun 1981 dan 1996. Untuk menganalisis data, dilakukan regresi linear berganda menggunakan SPSS. Hasilnya menunjukkan bahwa nilai harga, manfaat yang dirasakan, kebijakan pemerintah, hambatan infrastruktur, atribut instrumental, dan sikap secara signifikan mempengaruhi niat pembelian kendaraan listrik. Selain itu, nilai harga, risiko yang dirasakan, manfaat yang dirasakan, hambatan infrastruktur, atribut instrumental, dan kepedulian lingkungan mempengaruhi sikap konsumen.