Penulisan biografi mengumpulkan data dan fakta tentang tokoh utama, kemudian biografer menyusun jurnal aktivitas. Jurnal aktivitas untuk membantu analisa interaksi antara aktor utama dan pendukung. Movie Narrative Chart, Metro Map, dan Biografi Shelleys telah dikembangkan untuk memvisualkan aliran interaksi antar aktor. Namun, kanal aktor pada Movie Narrative Chart dan Metro Map bersifat pasif. Aktor tidak dapat berubah menjadi tim, atau sebaliknya. Selain itu, ketiga model tidak memvisualkan aktivitas dengan detail, sehingga ketiganya hanya bisa menarasikan cerita secara garis besar.
Disertasi ini mengusulkan suatu diagram aliran aktivitas dan penilaian kualitas sebuah diagram baru. Diagram dikembangkan berdasarkan pada keunggulan Movie Narrative Chart, Metro Map, dan Biografi Shelleys. Keterharuan dari diagram ini adalah kanal aktor yang dinamis dan perluasan kanal aktivitas. Kanal aktor divisualkan dengan garis horizontal sepanjang aktivitas aktor. Warna garis mewakili identitas aktor. Garis padat mewakili aktor tunggal, sedangkan garis putus-putus menggambarkan tim. Kanal aktivitas berfungsi sebagai konektor aktor yang berinteraksi. Konektor tidak hanya menampilkan nama-event, tetapi konektor diperluas untuk menampilkan nama-event, lokasi, aksi, dan hasil-interaksi. Aksi menjadi inti dari aktivitas, oleh karena itu digambarkan dengan glyphs agar menjadi pusat perhatian pembaca. Disertasi ini membuat glyphs berdasar pada aktivitas kompetisi olahraga karena kompetisi merupakan miniatur aktivitas manusia. Jenis aktor dapat berubah melalui suatu interaksi gabung dan pisah. Tim dapat dibentuk oleh aksi gabung dari dua aktor. Aksi gabung membentuk garis putus-putus, di mana warna strip dikombinasikan dari warna anggota tim. Demikian juga sebaliknya, anggota keluar dari tim digambarkan dengan aktivitas pisah. Diagram ini dapat memudahkan pembaca mengenali anggota tim.
Diagram dievaluasi pada kemudahan identifikasi tim, reduksi makna, dan kualitas konten cerita. Penilaian kemudahan identifikasi tim dan reduksi makna menggunakan persepsi pembaca terfilter untuk mengurangi bias. Penilaian kualitas konten cerita menggunakan perluasan evaluasi butir soal. Penilaian mengundang partisipan dari beragam latar belakang pekerjaan dan usia. Partisipan terfilter memilih garis putus-putus memudahkan identifikasi tim (59%). Pada reduksi pada, 64% partisipan terfilter menyatakan bahwa narasi cerita pada diagram mode detail mempunyai makna sama dengan cerita yang dinarasikan dengan teks. Jika mode detail dibandingkan dengan mode sederhana, 78% partisipan terfilter menyatakan bahwa makna sama tetapi ada informasi yang hilang. Pada penilaian kualitas konten cerita, cerita dalam diagram dapat dibaca partisipan dengan readability 87 dan coverage 0.13