Produk biologis dibuat atau berasal dari sumber biologis sehingga memiliki molekul kompleks, dengan
variabilitas inheren dalam strukturnya. Produk biologis mencakup berbagai macam produk seperti vaksin,
produk darah, terapi gen, dan protein terapeutik rekombinan. Biosimilar adalah obat biologi yang sangat
mirip dengan produk biologi berlisensi (originator) dalam hal kualitas, keamanan, dan khasiat berdasarkan
studi komparatif yang komprehensif. Ukuran pasar Biosimilar di Asia Pasifik diperkirakan akan tumbuh
dari 1,26 miliar pada tahun 2022. Nilai ini diperkirakan akan tumbuh menjadi USD 4,99 miliar pada tahun
2027. Biosimilar diakui sebagai salah satu pasar paling signifikan dalam industri perawatan kesehatan dan
dipandang sebagai harga yang terjangkau. dan pilihan pengobatan ekonomis dengan meningkatnya biaya
perawatan kesehatan. Bio Farma adalah perusahaan Lifescience kelas dunia yang berdaya saing global yang
berperan menyediakan dan mengembangkan Produk Lifescience berstandar Internasional untuk
Meningkatkan Kualitas Hidup. Transformasi dari produsen vaksin dan antisera kelas dunia menjadi
perusahaan life science kelas dunia mendorong Bio Farma melakukan diversifikasi produk seperti produk
biosimilar.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi bisnis yang tepat bagi PT Bio Farma dalam
menginisiasi pengembangan produk Biosimilar, dengan mengetahui ancaman, peluang, kekuatan, dan
kelemahan yang dimiliki oleh Bio Farma dalam menghadapi persaingan global. Penelitian ini menggunakan
metode penelitian kualitatif dengan menganalisis situasi bisnis saat ini. Analisis lingkungan eksternal terdiri
dari lingkungan umum, lingkungan industri dengan lima Porter, dan analisis lingkungan pesaing. Analisis
internal yang dilakukan meliputi sumber daya dan aktivitas rantai nilai sebagai dasar kapabilitas dan
kompetensi inti dalam mencapai keunggulan kompetitif.
Penulis juga menganalisis Model Bisnis Bio Farma dengan menggunakan framework Business Model
Canvas (BMC) untuk menggambarkan dasar pemikiran bagaimana sebuah organisasi menciptakan,
memberikan, dan menangkap nilai. Berdasarkan External Factor Evaluation (EFEM) dan Internal Factor
Evaluation (IFEM), kemudian dilakukan analisis SWOT untuk mendapatkan matriks SWOT guna
menyusun strategi bisnis. Diperoleh skor 2,45 dan 3,25, hal ini berarti Bio Farma berada pada kuadran I
dalam matriks SWOT dimana perusahaan memiliki kekuatan untuk memanfaatkan peluang yang ada.
Berdasarkan hasil analisis strategi, strategi SO merupakan cara yang paling tepat, disertai dengan
pendekatan pengembangan dalam berbagai aspek bisnisnya.
Dari analisis di atas yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa formulasi strategi bisnis produk
Biosimilar untuk Bio Farma adalah dengan menerapkan strategi pertumbuhan (aggressive strategy) di
kuadran 1 dengan memperkuat kehadirannya di industri life sciences melalui peningkatan peran riset dan
pengembangan. untuk meluncurkan Biosimilar sebagai produk baru dan efisiensi di segala bidang.
Perpustakaan Digital ITB