digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ektor bisnis dan kreatif Indonesia diprediksi memiliki potensi besar untuk menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia di masa depan, termasuk bidang kuliner yang terus berkembang dalam beberapa tahun terakhir. Pertumbuhan industri makanan dan minuman pada triwulan III 2022 mencapai 3,57%, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar 3,49%. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang secara signifikan mempengaruhi minat beli melalui pesan-antar makanan daring dan untuk mengusulkan strategi pemasaran yang tepat untuk meningkatkan niat beli melalui pesanantar makanan daring di Dapoer Milaca. Penelitian ini menggunakan kombinasi metode penelitian kualitatif dan kuantitatif. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan informasi dari sumber primer dan sekunder. Penulis menggunakan teknik sampel penilaian non-probabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya tarik estetika, persepsi risiko pasca COVID-19, keinginan akan makanan dan kenyamanan pemesanan makanan online memiliki pengaruh paling besar terhadap minat beli. Jika keinginan konsumen dirangsang dengan daya tarik estetika dalam aplikasi pengiriman makanan, mereka menjadi lebih cenderung membeli makanan secara daring. Persepsi konsumen tentang risiko pasca-COVID-19 berdampak signifikan terhadap keinginan mereka akan makanan dan kenyamanan memesan makanan daring, yang akan dikaitkan dengan niat pembelian mereka. Alternatif strategi yang penulis buat untuk memecahkan permasalahan ini adalah pemasaran estetika dan optimalisasi strategi pemasaran media sosial. Pemasaran estetika memberikan solusi untuk akar penyebab penyajian makanan yang kurang atraktif pada menu aplikasi pesan-antar makanan. Sedangkan pemasaran media sosial akan memberikan solusi terhadap akar penyebab minimnya iklan massa, minimnya kreativitas dalam konten media sosial dan kurang interaktifnya promosi.