ektor bisnis dan kreatif Indonesia diprediksi memiliki potensi besar untuk menjadi tulang
punggung perekonomian Indonesia di masa depan, termasuk bidang kuliner yang terus
berkembang dalam beberapa tahun terakhir. Pertumbuhan industri makanan dan minuman pada
triwulan III 2022 mencapai 3,57%, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu
yang tercatat sebesar 3,49%. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor
yang secara signifikan mempengaruhi minat beli melalui pesan-antar makanan daring dan
untuk mengusulkan strategi pemasaran yang tepat untuk meningkatkan niat beli melalui pesanantar
makanan daring di Dapoer Milaca. Penelitian ini menggunakan kombinasi metode
penelitian kualitatif dan kuantitatif. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan informasi dari
sumber primer dan sekunder. Penulis menggunakan teknik sampel penilaian non-probabilitas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya tarik estetika, persepsi risiko pasca COVID-19,
keinginan akan makanan dan kenyamanan pemesanan makanan online memiliki pengaruh
paling besar terhadap minat beli. Jika keinginan konsumen dirangsang dengan daya tarik
estetika dalam aplikasi pengiriman makanan, mereka menjadi lebih cenderung membeli
makanan secara daring. Persepsi konsumen tentang risiko pasca-COVID-19 berdampak
signifikan terhadap keinginan mereka akan makanan dan kenyamanan memesan makanan
daring, yang akan dikaitkan dengan niat pembelian mereka. Alternatif strategi yang penulis
buat untuk memecahkan permasalahan ini adalah pemasaran estetika dan optimalisasi strategi
pemasaran media sosial. Pemasaran estetika memberikan solusi untuk akar penyebab penyajian
makanan yang kurang atraktif pada menu aplikasi pesan-antar makanan. Sedangkan pemasaran
media sosial akan memberikan solusi terhadap akar penyebab minimnya iklan massa,
minimnya kreativitas dalam konten media sosial dan kurang interaktifnya promosi.
Perpustakaan Digital ITB