digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Novitasari
PUBLIC Alice Diniarti

Bencana kekeringan diproyeksikan semakin meningkat di masa yang akan datang. Kekeringan merupakan salah satu permasalahan yang perlu diperhatikan mengingat pentingnya ketersediaan air di kawasan DAS Citarum Hulu. Kekeringan hidrologi memiliki kaitan yang erat dengan sisi dampak, namun selama ini kekeringan lebih sering hanya dilihat dari perspektif iklim saja. Oleh karena itu pada penelitian ini dilakukan analisis karakteristik kekeringan hidrologi dan mekanisme penjalarannya dari kekeringan hidrologi ke kekeringan meteorologi. Analisis dilakukan dengan menggunakan data debit yang diperoleh dari hasil simulasi SWAT, dan selanjutnya dianalisis menggunakan metode Indeks kekeringan SPI dan SRI dengan interval akumulasi waktu 1,3,6, dan 12 bulan. Hasilnya diperoleh bahwa durasi dan keparahan kekeringan meningkat terhadap interval akumulasi waktu, sedangkan berbanding terbalik dengan jumlah kejadian kekeringan. Durasi terpanjang kekeringan di DAS Citarum Hulu rata-rata berkisar 4-11 bulan, dengan kecenderungan durasi dan keparahan yang lebih tinggi terjadi di wilayah bagian tenggara dan cenderung mengecil di wilayah bagian utara. Penjalaran kekeringan meteorologi ke kekeringan hidrologi dilakukan dengan menganalisis perbandingan dan korelasi antara indeks SPI dan SRI. Korelasi yang kuat diperoleh pada lag waktu 1 bulan diantara kedua kekeringan tersebut.