digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2008 TA PP ADISTY KANASTARI 1-COVER
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan

2008 TA PP ADISTY KANASTARI 1-BAB 1
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan

2008 TA PP ADISTY KANASTARI 1-BAB 2
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan

2008 TA PP ADISTY KANASTARI 1-BAB 3
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan

2008 TA PP ADISTY KANASTARI 1-BAB 4
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan

2008 TA PP ADISTY KANASTARI 1-BAB 5
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan

2008 TA PP ADISTY KANASTARI 1-PUSTAKA
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan

Salah satu permasalahan utama perkotaan adalah perumahan dan perpindahan penduduk memasuki area perkotaan. Pada umumnya masyarakat pendatang ini kemudian melakukan kegiatan-kegiatan ekonomi di sektor informal. Sektor informal yang tidak memiliki pengesahan secara hukum, mengakibatkan akses mereka untuk mendapatkan bantuan dari lembaga ekonomi dan keuangan secara formal menjadi sulit, sebab jaminan hukumnya tidak ada. Pemerintah Kota Surabaya sangat menyadari pentingnya sektor informal, serta perlunya usaha mewadahi kebutuhan perumahan masyarakat marginal dengan lebih layak. Sejalan dengan niatan tersebut, Pemkot Surabaya akan membangun rumah susun di lahan bekas TPA Keputih Surabaya Timur dengan sasaran utama penggunanya adalah Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dan pengusaha kecil (informal), yang telah memiliki penghasilan di tingkat paling rendah dan telah menyadari kebutuhan akan pengembangan diri melalui pengembangan kemampuan ekonomi dan atau keterampilan. Sasaran pengguna rumah susun yang demikian pada presedennya saat ini tinggal di hunian dalam perkampungan padat. Namun semakin bertambahnya kepadatan kota dan semakin perlunya penataan lingkungan kota yang lebih baik, menuntut hunian yang layak huni dan sanggup memenuhi kebutuhan, dan tipologi bangunan hunian rumah susun mampu menjadi solusi untuk permasalahan kepadatan dan kebutuhan hunian di kota saat ini. Rumah susun ini berkonsep transitory housing atau hunian peralihan. Peralihan di sini dalam penerapannya yaitu berupa hunian sewa, agar memacu peningkatan ekonomi penghuninya. Hunian ini juga peralihan antara budaya hunian landed ke hunian bersusun. Lahan rumah susun yang berada tepat di perbatasan antara daerah permukiman dan jasa merupakan tempat yang strategis untuk menempatkan aneka usaha di bidang jasa. Terfasilitasinya kesempatan untuk berusaha di kompleks rumah susun menjamin keterpacuan perkembangan perekonomian koperasi penghuni.