Halmahera merupakan salah satu pulau yang terletak di Indonesia bagian timur
tepat berada di atas pertemuan Lempeng Indo-Australia, Lempeng Pasifik dan
lempeng Eurasia. Mekanisme pertemuan beberapa lempeng berupa konvergensi
dan kolisi menimbulkan banyak struktur geologi yang aktif berpotensi sebagai
sumber aktivitas seismik. Penelitian ini menggunakan data gravity satelit dari
GGMPlus (Global Gravity Model Plus) untuk mengidentifikasi sebaran struktur
geologi di bawah permukaan bumi. Implementasi data gravity untuk interpretasi
struktur bawah permukaan menggunakan beberapa pendekatan deteksi tepi seperti
TA (Tilt Angle), SVD (Second Vertical Derivative) dan ED (Euler Deconvolution).
Kegunaan deteksi tepi ini untuk menajamkan batas-batas anomali dan mendelineasi
kemenerusan struktur geologi yang tidak terlihat di permukaan. Interpretasi struktur
geologi ini dikonfirmasi oleh data historis gempabumi dengan asumsi adanya
deformasi pada zona struktur. Berbekal dari informasi ini, penentuan zona bahaya
geologi dikombinasikan menggunakan struktur permukaan dari data geologi (GS)
dan kumpulan data geospasial yang berkaitan seperti densitas kelurusan (Ld),
penggunaan lahan (LU), Peak Ground Acceleration (PGA), kemiringan lereng (Sl),
cekungan air tanah (CAT), curah hujan (CH), dan indeks vegetasi (NDVI)
berdasarkan penerapan metode Sistem Informasi Geospasial (SIG). Setiap peta
tematik akan diberi bobot dan dinormalisasi mengikuti pendekatan Analytical
Hierarchy Process (AHP) dan diintegrasikan menggunakan metode Weighted
Overlay Index (WOI). Potensi bahaya geologi dikategorikan menjadi sangat tinggi
(0,679), tinggi (0,522), menengah (0,364), rendah (0,207) dan sangat rendah
(0,050). Daerah potensi bahaya geologi tertinggi tersebar di beberapa lokasi, di
antaranya adalah Tobelo, Kau, Biang, Jailolo, Sahu dan Toguear, Buli Serani,
Dogaga, Kobe, dan Sosowomo. Oleh karena itu, penelitian ini dapat digunakan
sebagai referensi dalam pemetaan zona bahaya geologi menggunakan metode GIS
AHP dan WOI di wilayah lain dan dapat dimanfaatkan sebagai acuan untuk
peringatan dini dan prediksi bahaya geologi di Pulau Halmahera.