digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER - OLIVE.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB I - OLIVE.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB II - OLIVE.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB III - OLIVE.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB IV - OLIVE.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB V - OLIVE.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Olive Kristamar Ayabe
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN - OLIVE.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Glikol distearat merupakan diester dari asam stearat dan etilen glikol yang berfungsi sebagai agen pengemulsi, pelembab, pelembut kulit, dan pearlescent agent pada produk cairan atau gel. Pada penelitian ini, glikol distearat diproduksi melalui reaksi esterifikasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan perolehan produk glikol distearat antara adaptasi rute proses yang telah diteliti Zhang Ying dkk. serta Hiware dan Gaikar termodifikasi, menentukan dampak penggunaan bahan baku produksi glikol distearat terhadap perolehan produk glikol distearat, serta menentukan kualitas produk glikol distearat yang diperoleh dari rute reaksi dan bahan baku yang berbeda. Variasi penyempurnaan rute terpilih dengan perolehan yang paling baik juga dilakukan. Reaksi esterifikasi yang paling efektif adalah rute Hiware dan Gaikar termodifikasi dengan perolehan 49,23% sedangkan rute Zhang Ying dkk. sebesar 9,68%. Selain itu, laju konversi asam stearat dari rute Hiware dan Gaikar termodifikasi lebih tinggi. Variasi yang paling efektif digunakan sebagai rute esterifikasi menggunakan lemak tengkawang. Lemak biji pohon tengkawang berpotensi sebagai sumber alternatif lemak nabati karena memiliki kadar asam stearat sebesar 43,5% (Darmawan, 2020). Aplikasi reaksi esterifikasi rute termodifikasi dengan lemak biji tengkawang menghasilkan perolehan sebesar 12,62%. Berdasarkan analisis kualitatif, warna produk rute Zhang Ying dkk. lebih putih dibandingkan rute Hiware dan Gaikar termodifikasi sedangkan dari segi pearlescent effect berlaku sebaliknya. Glikol distearat yang diperoleh dari lemak biji tengkawang kualitasnya tidak sebaik glikol distearat yang diperoleh dari asam stearat. Dapat disimpulkan bahwa lemak biji tengkawang berpotensi sebagai bahan baku produksi glikol distearat walaupun belum dihidrolisis.