digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER Aliesha Nur Azzahra
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB1 Aliesha Nur Azzahra
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB2 Aliesha Nur Azzahra
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB3 Aliesha Nur Azzahra
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB4 Aliesha Nur Azzahra
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB5 Aliesha Nur Azzahra
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Aliesha Nur Azzahra
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Gmelina (Gmelina arborea Roxb.) atau dikenal dengan jati putih merupakan salah satu jenis fast growing wood. Pembuatan panel laminated veneer lumber (LVL) dan laminated veneer board (LVB) dari kayu gmelina merupakan salah satu bentuk pengembangan produk kayu olahan untuk dapat meningkatkan kualitas kayu solidnya. Penambahan bahan retardasi api menjadi elemen penting yang perlu dikembangkan untuk meningkatkan sifat ketahanan api dari panel LVL dan LVB. Bahan retardasi api yang digunakan pada penelitian ini yaitu diamonium fosfat (DAP) dan sodium silikat (SS) dengan konsentrasi masing-masing sebesar 20%, menggunakan dua metode pengaplikasian yang berbeda yaitu impregnasi dan coating. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan larutan DAP 20% dan SS 20% terhadap karakteristik fisik (kadar air, kerapatan, dan kembang-susut), mekanis (MOE, MOR, horizontal shear strength, dan kekerasan), emisi formaldehida, persentase delaminasi, dan lama waktu pembakaran pada panel papan tiruan dari kayu gmelina. Hasil pengujian menunjukkan untuk perlakuan kontrol; impregnasi-DAP; impregnasi-SS; coating-DAP; dan coating-SS pada panel LVL secara berurutan, yaitu sifat fisik [kadar air (10,94%; 12,16%; 12,59%; 11,33%; dan 11,33%), kerapatan (0,51 g/cm³; 0,57 g/cm³; 0,57 g/cm³; 0,55 g/cm³; dan 0,54 g/cm³), pengembangan tebal (3,81%; 2,82%; 3,77%; 4,25%; dan 3,95%), susut panjang (0,25%; 0,10%; 0,14%; 0,27%, dan 0,11%), susut lebar (2,70%; 2,50%; 3,62%; 3,13%; dan 3,35%)], sifat mekanis [MOE (13646,15 N/mm²; 12171,10 N/mm²; 10319,41 N/mm²; 9762,60 N/mm²; dan 10666,75 N/mm²), MOR (78,23 N/mm²; 46,35 N/mm²; 57,75 N/mm²; 55,03 N/mm²; dan 51,50 N/mm²), horizontal shear strength (6,65 N/mm²; 6,69 N/mm²; 6,04 N/mm²; 5,90 N/mm²; dan 7,09 N/mm²), kekerasan (3388,29 N/mm²; 4057,62 N/mm²; 2895,71 N/mm²; 3291,99 N/mm²; dan 3918,56 N/mm²)], delaminasi (seluruh perlakuan 0%, kecuali impregnasi-SS sebesar 16,67% dan coating SS sebesar 8,33%), emisi formaldehida (seluruh perlakuan terklasifikasi F**** yang berarti panel aman dan ramah lingkungan), dan lama waktu pembakaran (22 menit 57 detik; 23 menit 52 detik; 24 menit 22 detik; 25 menit 46 detik;dan 32 menit 3 detik). Pengujian panel dilakukan mengacu pada syarat dari standar uji ASTM D-2395-69 untuk kerapatan, BS EN 137:1993 untuk kembang-susut, VPS PSI-19 untuk uji bakar, serta JAS:2013 untuk parameter lainnya. Berdasarkan hasil pengujian, diperoleh seluruh paramter lulus uji sesuai standarnya, kecuali persentase delaminasi pada panel dengan perlakuan impregnasi SS.