Penelitian ini membahas representasi perempuan di Pulau Bali dalam buku Faces of Indonesia: 500 Postcards 1900-1945 yang ditulis oleh Scott Merrillees. Seluruh postcard dalam buku tersebut merupakan koleksi penulis buku. Postcard dalam buku diklasifikasikan berdasarkan enam kategori, yakni Pulau Sumatra, Pulau Jawa, Pulau Bali dan Lombok, Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi, dan Indonesia Timur. Fokus penelitian ini ialah mengkaji visualisasi fotografer terhadap subjek perempuan di Pulau Bali, serta korelasi antara visual postcard dengan wacana orientalisme.
Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian deskriptif. Postcard perempuan Bali diklasifikasikan berdasarkan visualiasisi pada gambar kemudian dianalisis penggunakan metode kritik seni Edmund Burke Feldman, teori fotografi Roland Barthes dan Victor Burgin, dan orientalisme Edward Said. Metode kritik seni digunakan untuk melihat kecenderungan visualisasi subjek-subjek yang digunakan oleh fotografer pada zaman pemerintahan kolonial Hindia Belanda, meliputi gaya dan pose potret. Teori fotografi digunakan untuk melihat korelasi antara wacana orientalisme dan wacana visual postcard yang diterbitkan pada era tersebut
Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah tiga objek. Postcard- postcard yang digunakan sebagai sampel penelitian dipublikasikan oleh tiga penerbit pada era pemerintah kolonial Hindia Belanda, yaitu Tio Tek Hong, KPM Shipping Line, dan EFA. Berdasarkan hasil analisis didapatkan jawaban bahwa postcard perempuan-perempuan Bali ditampilkan secara vulgar untuk menarik minat bangsa Eropa berkunjung ke Pulau Bali. Hal ini berkaitan dengan citra eksotisme yang melekat pada perempuan Bali yang bertelanjang dada. Imajinasi Barat (the occident) sangat kental dalam mendefinisikan penduduk Bali (the orient) pada periode 1900–1945.