Shale merupakan hasil pelapukan atau transportasi batuan sedimentasi tipe mekanik
dengan material penyusun utamanya lempung dan memiliki sifat kembang susut
yang cukup besar dengan PI 33,1%. Selain menimbulkan banyak masalah, para
pakar kesulitan dalam pengklasifikasiannya, hal ini dikarenakan Shale mempunyai
sifat Intermediate Behavior tanah dan batuan. Di Indonesia sebaran shale cukup
banyak salah satunya pada formasi jatiluhur yang umumnya merupakan zona tidak
stabil oleh banyaknya potensi dan sejarah kejadian longsoran. Penelitian ini
dilakukan untuk menganalisis pengaruh variasi kurva karakteristik tanah – air
pembasahan dari pasir, aggregate (hydrophilic material) dan aggregate coating (
hydrophilic material )terhadap nilai volume change shale. Pengujian di
laboraturium menggunakan kolom kapilaritas elemental dengan 2 jenis pemodelan
elevasi muka air tanah yakni +20cm untuk pemodelan I dan +25cm untuk
pemodelan II. Masing – masing pemodelan terdiri dari 3 konfigurasi yakni material
barrier pasir dengan shale, material barrier aggregate uncoating dengan shale dan
material barrier aggregate coating dengan shale.Waktu equilibrium 30 hari
diperoleh dari analisis SEEP W/ untuk semua jenis pemodelan. Diperoleh variasi
hasil volume change dari shale pada pemodelan I yakni material barrier pasir
dengan shale ? = 4%; w = 14,38%; qw = 0,262 m3/m3 , material barrier aggregate
uncoating dengan shale ? = 0%; w = 8,54%; qw = 0,165 m3/m3 dan material barrier
aggregate coating dengan shale ? = 0%; w = 5,29%; qw = 0,105 m3/m3. Pada
pemodelan II diperoleh nilai volume change material barrier pasir dengan shale ?
= 6%; w = 17,05%; qw = 0,302 m3/m3, material barrier aggregate uncoating
dengan shale ? = 2%; w = 9,69%; qw = 0,185 m3/m3 dan material barrier aggregate
coating dengan shale ? = 0%; w = 6,46%; qw = 0,127 m3/m3. Penggunaan
hydrophobic material pada pemodelan I dan pemodelan II cukup efektif dalam
mengontrol volume change shale. Dengan demikian potensi pemanfaatan shale
sebagai material timbunan layak untuk dikembangkan lebih lanjut.