Perilaku struktur ketika mengalami beban seismik umumnya dipengaruhi oleh
distribusi massa, kekuatan dan kekakuan. Ketika distribusi massa, kekuatan atau
kekakuan struktur tidak merata pada arah vertikal, maka akan menyebabkan
terjadinya ketidakberaturan pada struktur tersebut. Ketika struktur didesain
memiliki kekakuan yang berbeda, maka perilaku struktur dapat dianalisis dengan
menggunakan metode analisa dua tahap. Namun dengan syarat, struktur bagian
bawah memiliki kekakuan 10 kali kekakuan struktur bagian atas dan periode
seluruh struktur kurang dari 1,1 kali periode struktur bagian atas.
Analisa dua tahap pertama kali disebutkan dalam Uniform Building Code (UBC)
tahun 1988. Metode ini memungkinkan suatu sturktur untuk didesain secara
terpisah antara struktur bagian atas dan struktur bagian bawah. Dalam proses
analisis, struktur bagian atas dapat didesain dengan menggunakan metode analisa
respon spektra atau analisa lateral statik ekivalen sedangkan struktur bagian bawah
harus dianalisis dengan menggunakan metode analisa lateral statik ekivalen.
Namun muncul pertanyaan, apakah batasan rasio kekakuan struktur bawah dan
kekakuan struktur atas tersebut merupakan nilai paling minimumnya dan
bagaimana jika kekakuan struktur bagian bawah 5 kali kekakuan struktur bagian
atas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi kekakuan terhadap
perilaku struktur dan perbandingan hasil analisa yang didapatkan dari metode dua
tahap dan metode analisa satu tahap.
Model yang dianailis merupakan bangunan dengan total 26 lantai yang terdiri atas
7 lantai struktur bawah dan 19 lantai struktur atas. Struktur atas berupa model
typical, sedangkan struktur bagian bawah terdiri atas 6 model dengan kekakuan
yang berbeda-beda. Analisa struktur menggunakan bantuan ETABS dengan analisa
respon spektra digunakan pada struktur bagian atas dan analisa lateral statik
ekivalen digunakan untuk struktur bagian bawah. Setelah metode dua tahap
dilakukan pada struktur, kedua bagian struktur disatukan untuk dilakukan analisa
secara bersamaan. Pada tahap ini struktur dianalisis menggunakan analisa respon
spektra dan analisa linear riwayat waktu. Pada akhir penelitian, didapatkan perbandingan gaya geser lantai dan simpangan antar lantai dari struktur yang
dianalisa menggunakan metode dua tahap dan metode satu tahap.