digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Tania Paramitha Sowantara
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Gaharu merupakan senyawa beraroma khas yang terbentuk dari mekanisme pertahanan diri tumbuhan akibat adanya stress atau cekaman. Salah satu spesies tumbuhan yang dapat menghasilkan gaharu adalah Aquilaria malaccensis. Senyawa utama penyusun gaharu yaitu seskuiterpen dan 2-(2-Phenethyl)chromones. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mempercepat proses pembentukan senyawa penyusun gaharu, salah satunya yaitu dengan menggunakan elisitor biologis berupa jamur. Dalam penelitian ini akan dilakukan elisitasi terhadap pucuk Aquilaria malaccensis menggunakan isolat jamur untuk memproduksi senyawa penyusun gaharu. Proses elisitasi dilakukan selama 7 hari, menggunakan media Murashige & Skoog (MS) cair dengan sumber karbon berupa sukrosa dan soluble starch (pati) dengan variasi 4 g/L (kontrol, tanpa menggunakan isolat jamur), 2 g/L dan 6 g/L. Pucuk A. malaccensis yang telah dielisitasi kemudian diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut metanol selama 24 jam. Analisis terhadap profil senyawa dilakukan dengan analisis Gas Chromathography Mass Spectrometry (GC-MS). Dalam penelitian ini, dilakukan juga pembuatan kurva tumbuh untuk menentukan usia inokulum jamur yang akan digunakan pada proses elisitasi. Berdasarkan hasil penelitian, isolat jamur yang digunakan sebagai elisitor diduga berasal dari genus Lasiodiplodia dengan laju pertumbuhan sebesar 0,0089 g/hari. Berdasarkan hasil analisis GC-MS, ditemukan senyawa asam lemak seperti hexadecanoic acid, octadecadienoic acid, dan nonahexacontanoic acid, senyawa aromatik seperti lavandulyl acetate dan neophytadiene serta senyawa fenolik seperti phenol, monophenol, 2-Isopropenyl-5-methyl-4-hexenyl acetate, dan hexahydro-4,7-dimethyl. Namun senyawa fenolik hanya ditemukan pada sampel yang dielisitasi dengan inokulum jamur. Keberadaan seskuiterpen dan 2-(2-Phenethyl)chromones tidak ditemukan dalam penelitian ini.